Berita Viral
Klarifikasi Dea 'Sister Hong Lombok' Pakai Hijab, Bantah Penistaan: Lindungi Diri dari Pelecehan
Sosok Make up artist (MUA) asal Lombok tersebut akhirnya muncul untuk menjawab berbagai tuduhan miring yang menyerangnya,
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Ia memandang jilbab sebagai simbol kecantikan dan kehormatan yang selalu ia kagumi sejak lama.
“Pilihan pakaian saya selama ini saya pahami. Saya menggunakan jilbab karena bagi saya jilbab adalah simbol kecantikan seorang perempuan muslimah yang telah saya kagumi sejak bertahun-tahun lalu,” kata Dea.
Ia menepis anggapan bahwa jilbab digunakan sebagai alat untuk menipu atau menistakan agama. Baginya, jilbab justru menjadi bentuk ekspresi diri sekaligus perlindungan terhadap tindakan yang tidak diinginkan.
“Saya tidak berniat menjadikan jilbab sebagai alat untuk menipu siapapun. Itu adalah bentuk ekspresi diri saya, lahir dari keinginan untuk melindungi diri dari pelecehan,” jelasnya.
Sosok dan Latar Belakang Kehidupan Dea
Lebih lanjut, Dea turut menceritakan latar belakang kehidupannya yang tidak mudah sejak masa kanak-kanak. Selain menghadapi kecaman publik, Dea ternyata adalah seorang penyandang disabilitas.
"Sejak kecil saya hidup sebagai penyintas disabilitas dengan keterbatasan pendengaran, setelah saya mengalami kecelakaan di usia sekitar 10 tahun," kata Dea.
Kisah pilunya tidak berhenti di situ; ia juga mengalami kekurangan kasih sayang orang tua karena tuntutan keadaan.
"Sejak kecil saya tinggal dengan nenek dari pihak ibu. Karena kedua orangtua saya bekerja sebagai tenaga migran," pungkas Dea.
Keterbatasan pendidikan juga menjadi bagian dari masa lalunya yang pahit.
"Saya hanya menamatkan pendidikan sampai sekolah dasar karena saya mengalami perundungan dan tidak memiliki cukup dukungan untuk sekolah setelah nenek saya wafat ketika saya kelas 6 SD," sambungnya.
Awal Mula Dea alias Deni Viral
Nama Dea, atau Deni Apriadi, pertama kali mencuat dan menjadi viral setelah seorang warga Lombok bernama Diana Arkayanti mengungkap identitas aslinya ke publik.
Diana, yang merasa tidak nyaman dengan apa yang ia sebut sebagai penyamaran, kemudian memviralkan sosok Dea sebagai “Sister Hong dari Lombok”.
Kekesalan Diana bukan semata-mata karena Dea, seorang pria, mengenakan jilbab, tetapi juga karena profesinya sebagai perias pengantin yang membuatnya sering berinteraksi fisik dengan pelanggan perempuan.
Ia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pelanggaran terhadap batasan yang seharusnya dijaga antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.
“Namanya Deni, nama panggung Dea. Dari Mujur, Lombok Tengah. Laki-laki menyerupai perempuan muslimah menggunakan hijab, tukang rias pengantin.
| Cerita Tragis Siswa SMP di Tangerang Meninggal Setelah Koma Dipukul Teman: Mama Jangan Kaget |
|
|---|
| Profil Biodata Helwa Bachmid dan Alasannya Menerima Lamaran Habib Bahar, Awalnya Sempat Menolak |
|
|---|
| Sosok Bripka Laode Abdul Salman Polisi Papua Tewas di Kendari, Ditikam Paman TNI, Atlet Paralayang |
|
|---|
| Isi Chat Terakhir Ira Siti Nurzazizah Mahasiswi Unpak Sengaja Lompat dari Lantai 3, Tulis Ini di IG |
|
|---|
| Sosok Kepsek Aspinawati Harahap Terimbas Guru Banting Nasi Kotak, Pungli Ratusan Juta Kini Dicopot |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251117-DEA-SISTER-HONG.jpg)