Profil Respati Ardi, Wali Kota Solo Pemkot Ogah Ikut Campur Perebutan Takhta Raja Keraton
Respati Ardi adalah Wali Kota Solo, ia merupakan alumni SMA Negeri 1 Solo, Ia lulus pada 2006.
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Ringkasan Berita:
- Profil Wali Kota Solo, Respati Ardi yang menyebut pemerintah Kota Solo tidak akan terlibat dalam persoalan internal Keraton Kasunanan Surakarta.
- Pernyataan itu disampaikan di tengah kembali menghangatnya polemik penobatan dua pihak yang memicu ketegangan baru di lingkungan keraton.
- Respati menekankan bahwa urusan tersebut sepenuhnya berada dalam ranah para kerabat dalem, sehingga pemerintah kota memilih menjaga batasan kewenangan.
BANGKAPOS.COM - Inilah profil Wali Kota Solo, Respati Ardi yang menyebut pemerintah Kota Solo tidak akan terlibat dalam persoalan internal Keraton Kasunanan Surakarta.
Pernyataan itu disampaikan di tengah kembali menghangatnya polemik penobatan dua pihak yang memicu ketegangan baru di lingkungan keraton.
Respati menekankan bahwa urusan tersebut sepenuhnya berada dalam ranah para kerabat dalem, sehingga pemerintah kota memilih menjaga batasan kewenangan.
Baca juga: Bupati Bangka Fery Insani Geram, Oknum Petugas PLN Matikan Gardu Listrik Gegara Tak Mau Antri BBM
Ia menyebut dinamika itu sebagai wilayah privat lembaga adat yang harus dihormati.
Meski demikian, ia tetap mengingatkan bahwa setiap keputusan di lingkungan adat perlu mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul bagi warga Solo secara luas.
“Kami serahkan sepenuhnya kepada Keraton Kasunanan. Itu wilayah internal keraton.
Keraton, Mangkunegaran, dan lembaga adat perlu memikirkan konsekuensinya bagi masyarakat,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (17/11/2025).
Saat memberikan keterangan, Respati tampak mengenakan seragam Korpri, menandai padatnya agenda pemerintahan hari itu.
Ia menegaskan kembali bahwa Pemkot Solo tidak akan mengambil langkah intervensi dalam bentuk apa pun. Menurutnya, masih banyak prioritas kota yang harus dikejar, sehingga fokus pemerintahan tidak boleh terpecah.
“Tidak perlu intervensi. Tugas kami masih sangat banyak.
Saya berharap keputusan apa pun yang diambil dapat dinilai dari dampaknya terhadap budaya, pelestarian, dan sektor pariwisata,” terang Respati.
Respati juga mengakui bahwa masyarakat saat ini merasa kebingungan akibat memanasnya situasi di keraton. Warga, katanya, ingin memahami bagaimana kisruh tersebut akan berpengaruh terhadap kesejahteraan, kebudayaan, dan upaya pelestarian.
“Masyarakat bingung, mereka ingin tahu dampaknya terhadap kesejahteraan, budaya, dan pelestarian.
Itu yang menjadi perhatian publik. Tolong kedepankan sisi sosial,” ucapnya ketika ditemui TribunSolo.com, Selasa (18/11/2025), kembali dalam balutan seragam Korpri.
Dalam kesempatan yang sama, Respati juga menanggapi pertanyaan mengenai ketidakhadirannya dalam upacara kenaikan tahta salah satu kubu, Pakubuwono XIV Purboyo, pada Sabtu (17/11/2025). Ketidakhadirannya sempat menjadi sorotan awak media.
Ia menjelaskan bahwa pada saat yang bersamaan dirinya harus menghadiri agenda penting terkait pendirian sebuah universitas.
| Biodata dan Harta Fantastis Yasir Machmud, Ayah Yasika Diperiksa Kejati, Anak Kelola 41 Dapur MBG |
|
|---|
| Pekerjaan Andrew Trigg, Bule yang Diceraikan Marissa Anita Usai 17 Tahun Menikah, Aktor hingga Dosen |
|
|---|
| Akhir Kasus Viral Mata Siswi SD di Palembang Merah dan Bengkak Sepulang Sekolah |
|
|---|
| Biodata Arsul Sani, Hakim MK yang Dilaporkan ke Bareskrim, Kini Sumringah Tunjukkan Ijazah Doktoral |
|
|---|
| Pesta Gol Matchday Terakhir Antar Jerman dan Belanda Ke Piala Dunia 2026 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251118-WALKOT-SOLO.jpg)