Putra Menteri Purbaya, Yudo Sadewa Buka Sayembara Ratusan Juta untuk Ungkap Pengkritik Keluarganya
Putra Menteri Keuangan Purbaya, Yudo Sadewa meluapkan kemarahan membuat sayembara berhadiah ratusan Juta tangkap pengkritik dan penghina keluarga
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM--Putra kedua Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Achilles Sadewa, kembali menjadi sorotan publik setelah menyuarakan kemarahannya lewat media sosial.
Pemuda kelahiran 2005 itu meluapkan kekesalannya karena keluarganya dihina dan ayahnya difitnah secara keji oleh akun anonim.
Tidak tinggal diam, Yudo mengambil langkah yang sangat tegas. Ia membuka sayembara berhadiah ratusan juta rupiah untuk menemukan siapa di balik akun yang melempar ujaran kebencian terhadap keluarganya.
Dilanda Hinaan dan Fitnah, Yudo Ambil Sikap
Melalui Instagram Story, Yudo mengunggah tangkapan layar dari akun bernama emma_irma9 yang menghina dirinya dan kakaknya dengan kata-kata kasar, bahkan menyebarkan tuduhan selingkuh terhadap Purbaya.
"Bocah autis," tulis akun tersebut di sebuah postingan.
Ternyata, hinaan tidak berhenti di sana. Akun tersebut kemudian menebar isu miring yang menyerang kehormatan Purbaya secara pribadi.
"Bapak lo noh selingkuh sama staff R P. Bapak lu mending kerja aja yang benar jangan selingkuh mulu anj**," tulis akun tersebut.
Sayembara Berhadiah Ratusan Juta
Tak sudi keluarganya dicerca dan difitnah, Yudo segera mengambil tindakan tegas.
Melalui akun Instagram-nya, ia mengumumkan sebuah sayembara dengan imbalan yang sungguh fantastis bagi siapa saja yang berhasil menemukan dan membongkar identitas pemilik akun penghina tersebut.
Yudo bahkan merinci jumlah hadiah yang akan diberikan, mulai dari Rp1,6 juta hingga mencapai Rp167 juta, dalam mata uang dolar.
"Bounty yang menghina kakak aku. Ungkap identitas asli = $100 Berhasil memenjarakan = $10000," tulis Yudo dalam akun Instagram story-nya.
Lebih lanjut, Yudo menjelaskan bahwa ia sebenarnya tidak masalah jika sang ayah dan keluarganya menerima kritik yang membangun. Namun, ia tidak dapat mentolerir caci maki.
"Kritik, silahkan. Tapi kalau mencaci maki dengan kata kasar itu sudah bukan kritik lagi tetapi menghina," pungkas Yudo.
Tindakan ini mendapat beragam respons dari publik, mulai dari dukungan hingga kagum pada keberaniannya mengusut tuntas para pelaku perundungan digital.
Sosok Yudo, Anak Pejabat yang Sudah Lama Jadi Sorotan
Bukan kali pertama Yudo menarik perhatian publik. Sebelumnya, ia secara terbuka membagikan pengalaman keluarganya yang diteror praktik mistis atau santet.
Saat itu, Yudo, yang diketahui kini tidak tinggal di Indonesia melainkan di Amerika Serikat, menitipkan pesan tegas kepada keluarganya.
"Keluarga kami diteror oleh santet di rumah. Semakin Anda percaya maka santet itu makin kuat, jadi saya usahakan bilang satu keluarga untuk jangan percaya pada begituan. Percayalah kepada Allah jangan percaya takhayul," kata Yudo Sadewa dikutip pada Senin (13/10/2025).
Terkait teror tersebut, Yudo mengaku sudah mengetahui sosok di balik serangan santet itu, yang ia yakini sebagai manipulasi dari jin.
"Tidak ada yang namanya hantu santet dan kesurupan. Mereka semua adalah ulah jin yang memanipulasi pola pikir manusia sehingga menciptakan halusinasi yang seolah-olah terlihat nyata untuk takut selain kepada Allah," pungkas Yudo.
Atas dasar pemikiran ini, Yudo meminta agar keluarganya menyikapi teror tersebut secara wajar dan logis.
"Jangan berpikir dengan logika mistika, berpikirlah secara ilmiah," imbuh Yudo.
Kontroversi Yudo Sadewa
Nama Yudo Sadewa, anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, kembali mencuat di jagat maya setelah mengunggah pernyataan kontroversial melalui akun TikTok pribadinya, @yudosadewa.
Unggahan yang diunggah pada Rabu (22/10/2025) itu sontak menuai reaksi keras dari publik, terutama di kalangan mahasiswa dan netizen yang menilai pernyataannya terlalu tendensius dan menyudutkan kelompok tertentu.
Dalam video berdurasi singkat yang telah ditonton lebih dari 237 ribu kali, Yudo menyampaikan pandangan yang disebutnya sebagai “peringatan keras” bagi mahasiswa yang aktif mengikuti aksi demonstrasi.
Menurutnya, mahasiswa yang sering turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi memiliki potensi besar menjadi tersangka kasus korupsi di masa depan.
“Guys, nanti kalau kalian sudah lulus kuliah jangan kaget kalau teman kalian yang dulu aktif ikut demo jadi tersangka kasus korupsi. Jangan kaget, karena sekarang mahasiswa itu dibayar untuk ikut demo,” ujar Yudo dalam video yang viral tersebut.
Tidak berhenti di situ, ia juga menambahkan keterangan dalam caption videonya:
“Mereka demo bukan karena antikorupsi, tetapi karena tidak kebagian jatah.”
Pernyataan itu sontak memicu gelombang reaksi di media sosial, dari yang sekadar menyindir balik hingga mempertanyakan motif Yudo melontarkan komentar sensitif semacam itu, terlebih karena statusnya sebagai anak pejabat tinggi negara.
Dikecam Warganet: “Jatuhnya Bumerang bagi Keluarga Sendiri”
Di kolom komentar, ratusan netizen menumpahkan tanggapan mereka.
Sebagian menganggap Yudo terlalu berani, sementara sebagian lain menilai ia justru sedang “menjerumuskan” reputasi ayahnya sendiri.
“Padahal udah diingetin jangan main sosmed dulu. Takut banget dicari-cari kesalahannya buat jatuhin Pak Purbaya,” tulis seorang warganet.
“Ternyata lawan Pak Purbaya sebenarnya adalah komentar anaknya sendiri di medsos,” sindir lainnya.
“Mas, pernyataan seperti ini sepantasnya hanya jadi obrolan antar teman, bukan konsumsi publik. Jatuhnya Anda dan keluarga yang rugi,” imbuh komentar lain.
Namun, tidak sedikit pula yang membela Yudo, menilai apa yang ia katakan hanyalah “pendapat jujur” yang seharusnya bisa diterima sebagai bagian dari kebebasan berpendapat.
“Based, pria ini sedang menyampaikan fakta tapi banyak yang nggak terima,” tulis seorang netizen.
Yudo Sadewa dan Pola Kontroversi di Media Sosial
Unggahan kali ini bukan yang pertama kalinya membuat nama Yudo Sadewa jadi perbincangan publik.
Pemuda berusia 19 tahun ini memang dikenal sebagai figur blak-blakan di dunia maya, kerap membagikan opini pribadi tanpa tedeng aling-aling, bahkan terhadap isu sensitif.
Beberapa waktu sebelumnya, Yudo juga membuat publik geger karena mengaku diteror santet.
Lewat akun Instagram pribadinya (sebelum kemudian hilang), ia menceritakan bahwa keluarga besarnya di Indonesia mengalami gangguan “tak kasat mata”.
“Keluarga kami diteror oleh santet di rumah. Semakin Anda percaya maka santet itu makin kuat. Jadi saya usahakan keluarga untuk jangan percaya begituan. Percayalah kepada Allah, jangan takhayul,” ujar Yudo dalam unggahan pada Senin (13/10/2025).
Ia mengaku telah menasihati keluarga agar tidak panik atau mempercayai praktik mistis tersebut.
Menurutnya, semua fenomena santet hanyalah manipulasi jin dan halusinasi manusia.
“Tidak ada yang namanya hantu santet atau kesurupan. Semua itu ulah jin yang memanipulasi pola pikir manusia sehingga menciptakan ketakutan yang tidak nyata,” tegasnya.
Dalam pernyataan lanjutannya, Yudo bahkan menuding bahwa teror yang dialami keluarganya bukanlah kiriman gaib, melainkan gejala poltergeist, di mana benda-benda di rumah berpindah tempat tanpa sebab yang jelas, dan hewan peliharaan berperilaku aneh.
“Katanya dapat kiriman darah segar, padahal hoaks. Yang terjadi sebenarnya adalah poltergeist. Barang-barang suka hilang sendiri, kucing atau anjing sering menggonggong di satu sudut tanpa alasan,” katanya.
Latar Belakang dan Profil Yudo Sadewa
Publik mengenal Yudo Sadewa pertama kali ketika dirinya mengunggah momen pelantikan sang ayah, Purbaya Yudhi Sadewa, sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani.
Dalam postingan tersebut, Yudo menulis dengan nada bangga namun disertai sindiran yang tajam:
“Alhamdulillah ayah jadi mentri,” tulisnya.
“Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri,” lanjutnya, diduga menyindir Sri Mulyani.
Unggahan itu sempat memicu kemarahan netizen hingga akhirnya akun Instagram Yudo (@yvdos4dewa) menghilang dari peredaran.
Meski demikian, Yudo tetap aktif di media sosial lain, terutama TikTok, di mana ia sering mengunggah konten seputar aktivitasnya sebagai trader kripto.
Dalam sejumlah video, Yudo memperlihatkan gaya hidup mewah dan mengaku menghasilkan ratusan juta hingga miliaran rupiah per bulan dari dunia perdagangan aset digital.
Yudo juga dikenal aktif di Akademi Crypto, sebuah platform edukasi aset digital yang dikaitkan dengan pengusaha muda Timothy Ronald.
Dalam sebuah wawancara tahun 2022, Yudo mengaku mulai terjun ke dunia kripto sejak masih duduk di bangku SMP.
“Saya mulai trading sejak 2017-2018. Modal awal cuma Rp500 ribu dari uang jajan yang saya tabung. Sekarang, hasilnya sudah berkali lipat,” ucapnya saat itu.
Sindiran terhadap Pemerintah: “Bukan di Indonesia, Tapi di Konoha”
Yudo Sadewa juga pernah menuai sorotan karena sindiran keras terhadap program Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) yang digagas pemerintah.
Dalam video yang diposting pada Juni 2024, Yudo menyampaikan kritiknya dengan gaya satire khas anak muda.
“Gue sangat setuju dengan program Tapera ini. Kenapa? Ya lo tahu lah, bisa gotong royong. Eh enggak, guys!” ujarnya dengan nada sarkastik.
Menurutnya, program tersebut cocok untuk masyarakat miskin yang ingin cepat kaya sebuah kalimat yang langsung dianggap sebagai ejekan.
Namun Yudo kemudian menambahkan pembelaan, menyebut bahwa sindirannya tidak diarahkan ke pemerintah Indonesia, melainkan ke “pemerintah Konoha” dalam dunia anime Naruto.
“Karena masyarakatnya udah miskin, banyak protes, terus pengin cepat kaya, enggak mau diambil duitnya. Kan mencerminkan pemerintah juga. Eh, bukan di Indonesia, Konoha ya,” lanjutnya.
“Pemerintah Konoha tuh mencerminkan rakyatnya: bodoh, terus maling,” tutup Yudo dengan tawa kecil.
Video itu sempat viral dan menimbulkan perdebatan panjang antara mereka yang menganggap Yudo berani menyuarakan kritik, dan mereka yang menilai ucapannya kurang pantas bagi anak seorang menteri.
Reaksi Publik dan Tantangan bagi Keluarga Purbaya
Fenomena Yudo Sadewa menjadi refleksi menarik tentang bagaimana perilaku anak pejabat publik bisa memengaruhi citra keluarganya di ruang digital.
Meski Purbaya Yudhi Sadewa dikenal sebagai pejabat yang berprofil akademis, kalem, dan berhati-hati dalam berbicara, kehadiran anaknya yang “nyeleneh” di media sosial sering kali menjadi bahan konsumsi publik.
Sejumlah pengamat komunikasi menilai bahwa apa yang dilakukan Yudo adalah bentuk ekspresi generasi muda yang merasa bebas beropini, tetapi lupa memperhitungkan dampak sosial dan politik dari status keluarganya.
“Yudo tidak salah punya pandangan. Tapi karena dia anak pejabat, setiap kata bisa ditarik menjadi isu politik. Itu yang membuat publik sensitif,” ujar seorang dosen komunikasi dari Universitas Indonesia saat dimintai tanggapan.
Bahkan beberapa pihak dalam lingkaran pemerintahan disebut sudah memberikan peringatan informal kepada keluarga Purbaya agar lebih berhati-hati dalam aktivitas digital.
Di Antara Idealisme dan Kontroversi
Terlepas dari segala kontroversinya, tidak sedikit yang menganggap Yudo Sadewa sebagai cerminan generasi muda yang berani dan mandiri secara ekonomi.
Sebagai trader muda sukses yang memulai dari nol, ia mampu menunjukkan bahwa peluang digital ekonomi benar-benar bisa membuka jalan kesuksesan bagi anak muda Indonesia.
Namun, gaya komunikasinya yang frontal dan sering kali tanpa filter membuatnya selalu bersinggungan dengan kontroversi baru.
Dari isu santet, sindiran terhadap pemerintah, hingga pernyataan keras soal mahasiswa, setiap ucapannya selalu menjadi bahan perbincangan nasional.
Kini, dengan viralnya kembali video sindiran terhadap mahasiswa, publik kembali menantikan bagaimana Kementerian Keuangan dan keluarga Purbaya Yudhi Sadewa akan bersikap.
Akan kah ada klarifikasi resmi, atau mereka memilih diam seperti sebelumnya?
Antara Kritik dan Tanggung Jawab
Fenomena Yudo Sadewa mengingatkan bahwa di era digital, setiap unggahan anak pejabat bisa menjadi cermin publik bagi kekuasaan itu sendiri.
Kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara, tetapi tanggung jawab moral dan sosial juga harus berjalan seiring.
Apakah Yudo akan terus melanjutkan gaya komunikasinya yang blak-blakan, atau mulai belajar menata narasi agar tidak menimbulkan salah tafsir?
Publik tampaknya masih akan terus menyoroti langkah-langkahnya di dunia maya.
(TribunNewsmaker/Tribunnews.com/Bangkapos.com/TribunTrends.com/TribunBogor.com)
| Anak Menkeu Purbaya Gelar Sayembara Berhadiah Rp1,6 Juta hingga Rp160 Juta, Ini Misinya |
|
|---|
| Mobil Bawa Uang Rp4,6 M Terbakar, Begini Respons Menkeu Purbaya hingga Singgung Tanggung Jawab Bank |
|
|---|
| Yudo Sadewa Gelar Sayembara Sosok Penghina Keluarganya: Berhasil Memenjarakan Dapat Rp167 Juta |
|
|---|
| Respons Menkeu Purbaya Uang Rp4,6 M Terbakar di Polman: Kok Cepat Amat Kebakarnya, Publik Curiga |
|
|---|
| Purbaya Tanggapi Kebakaran Mobil Bank BUMN Berisi Uang Rp4,6 Miliar: Cek Ada Asuransinya Nggak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20250929-YUDO.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.