Polisi Bantah Rizki Nur Fadhilah Kiper Bandung Korban TPPO, Pergi Sendiri ke Kamboja: Dia Scammer

Rizki ternyata bukanlah korban TPPO, melainkan sengaja pergi sendiri ke Kamboja, ia menjadi seorang scammer di sana.

TV One/Instagram
RIZKI NUR - Update terbaru soal kiper muda asal Bandung Rizki Nur Fadhilah (18) yang sebelumnya disebut sebagai korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).  

"Kami mendapat informasi yang akurat bahwa kondisi Fadhil, ini berada di Kamboja dan bukan dikategorikan TPPO. Tetapi ini betul-betul keinginan pribadinya," ujar Dadang kepada Tribun Jabar, Kamis (20/11/2025).

Meskipun menyebutkan bahwa Fadhil bukan merupakan korban TPPO, Dadang mematikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan tetap mengawal kepulangannya.

Dadang mengatakan, pihaknya juga telah mengirim berbagai surat resmi kepada Gubernur Jawa Barat dan menyampaikan kasus tersebut kepada Komisi IX DPR RI yang membidangi ketenagakerjaan.

"Tentunya juga kami menyampaikan informasi ini kepada Komisi IX (DPR RI), karena memang ada kaitannya dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang tentunya menjadikan mitra," katanya.

Di sisi lain, Dadang juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur tawaran bekerja di luar negeri atau ajakan-ajakan yang tidak memiliki kejelasan yang pasti akan seperti apa ke depan.

Kronologi 
Kasus dugaan penipuan berkedok kontrak sepak bola ini bermula ketika Rizki Nur Fadhilah, remaja asal Desa Dayeuhkolot, menerima tawaran untuk bergabung dengan klub profesional di Medan.

Tawaran itu tampak meyakinkan  hingga akhirnya berubah menjadi perjalanan panjang yang tidak pernah dibayangkan keluarganya.

Ayah Fadhil, Dedi Solehudin (42), menceritakan bahwa putranya dijemput menggunakan mobil travel dari rumah, kemudian dibawa ke Jakarta sebagai bagian dari proses menuju Medan.

Namun perjalanan itu justru berubah menjadi awal dari rangkaian tindakan yang diduga sebagai upaya perdagangan manusia.

“Anak saya bilang ada kontrak main bola di Medan selama satu tahun. Lalu dijemput ke sini pakai travel, terus dibawa ke Jakarta.

"Tapi di Jakarta, bukannya ke Medan, malah ke Malaysia. Sebelum akhirnya ke Kamboja," tutur Dedi Solehudin pada Selasa (18/11/2025).

Sesampainya di Kamboja, Fadhilah diduga dipaksa bekerja sebagai penipu daring dengan modus percintaan (love scam), jauh dari impiannya menjadi pesepak bola profesional.

Nenek Fadhil, Imas Siti Rohanah, ikut angkat bicara. Ia mengungkapkan bahwa cucunya sejak kecil sangat mencintai sepak bola dan memiliki mimpi besar.

Imas menyebutkan bahwa Fadhil gemar bermain sebagai penjaga gawang dan cukup aktif mengikuti pembinaan sepak bola di daerahnya.

Fadhil diketahui menjadi bagian dari salah satu Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kabupaten Bandung dan bahkan pernah menjalani latihan di Diklat Persib.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved