Rekam Jejak Ahmad Ali, Ketua Harian PSI Sebut Isu Ijazah Jokowi Diorkestrasi

Menurut Ali, penggorengan isu tersebut berkaitan dengan perebutan kursi cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2029.

Tribunnews
BREAKING NEWS Waketum Partai NasDem Ahmad Ali Ditunjuk Jadi Head Coach Timnas AMIN 

Ringkasan Berita:
  • Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali disorot menyebut isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Jokowi sengaja diorkestrasi.
  • Menurut Ali, penggorengan isu tersebut berkaitan dengan pertarungan memperebutkan kursi cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2029.
  • Pernyataan itu ia sampaikan sebagai respons atas sindiran anggota DPR dari Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, yang saat rapat menyinggung kembali isu ijazah Jokowi.

 

BANGKAPOS.COM -- Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali disorot menyebut isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Jokowi sengaja diorkestrasi.

Menurut Ali, penggorengan isu tersebut berkaitan dengan pertarungan memperebutkan kursi cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2029.

Pernyataan itu ia sampaikan sebagai respons atas sindiran anggota DPR dari Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, yang saat rapat menyinggung kembali isu ijazah Jokowi.

Baca juga: Pendaftaran Program Magang Nasional 2025 batch 3 Segera Dibuka, Cek Link dan Cara Daftarnya

Dalam rapat tersebut, Benny secara tak langsung membandingkan Jokowi dengan Hakim MK Arsul Sani, yang sebelumnya membuka ijazahnya ke publik untuk menjawab tuduhan serupa.

Benny membawa isu tersebut saat membahas rawannya pemalsuan dokumen, termasuk dalam sertifikasi guru.

Ia memuji sikap terbuka Arsul, lalu menyentil bahwa ada pihak lain yang pernah terseret isu serupa namun tidak bersikap sama.

Ali menganggap pernyataan Benny itu merupakan bentuk serangan politik kepada Jokowi.

Ia bahkan menyebut bahwa kasus ijazah yang membuat Roy Suryo dan beberapa pihak lainnya menjadi tersangka pencemaran nama baik tidak berdiri sendiri, melainkan diorkestrasi.

Menurut Ali, tujuan memainkan isu tersebut adalah memengaruhi peta pencalonan wakil presiden Prabowo.

Ia mengaitkan dinamika itu dengan posisi Gibran Rakabuming Raka, yang kerap disebut sebagai kandidat kuat cawapres masa depan.

Ali menilai ada pihak yang merasa terganggu dengan peluang Gibran, sehingga isu tersebut dijadikan alat politik.

Dalam kesempatan di Rakorwil PSI Kepulauan Riau, Ali menegaskan kembali kecurigaannya bahwa isu tersebut didalangi dan dibiayai pihak tertentu, mengingat panjangnya polemik tersebut.

Beberapa pihak kemudian menafsirkan ucapan Ali sebagai sindiran kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga memiliki peluang besar dalam bursa cawapres.

Pengamat politik Agung Baskoro menilai kedekatan isu ijazah ini dengan Partai Demokrat sulit diabaikan, melihat keterlibatan beberapa figur yang berasal dari partai tersebut.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved