Arti Ya Adzim Ya Halim dalam Asmaul Husna, Amalkan untuk Kehidupan Sehari-hari
Arti Ya Adzim adalah Yang Maha Agung. Sementara Ya Halim artinya adalah Yang Maha Santun.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Fitri Wahyuni
BANGKAPOS.COM -- Asmaul Husna atau nama Allah yang indah ada 99 sesuai hadits.
Namun secara keseluruhan nama-nama Allah tidak terbatas hanya 99.
Di antara 99 Asmaul Husna, ada dzikir Ya Adzim Ya Halim.
Baca juga: Arti Ala Inna Fil Jasadi Mudghatan Hadits tentang Segumpal Daging, Jika Baik Maka Baik Seluruh Tubuh
Arti Ya Adzim adalah Yang Maha Agung. Sementara Ya Halim artinya adalah Yang Maha Santun.
Al ‘Adzim (arab: الْعَظِيمُ) maknanya bahwa Allah SWT kekuasaannya tak dapat terhitung.
Keagungan Allah bersifat mutlak, sedangkan keagungan manusia dalah terbatas dan bersifat sementara.
Keagungan Allah SWT. meliputi segala hal, semua waktu dan juga setiap tempat hingga manusia tak akan mampu untuk menandingiNya.
Keagungan milik Allah tidak akan pernah dipengaruhi sedikit pun oleh makhluk-Nya.
Baca juga: Arti Qala Inni Abdullahi Ataniyal Kitaba wa Jaalna Nabiya, Surat Maryam Ayat 30: Aku Hamba Allah
Seandainya saja seluruh makhluk di bumi dan langit tidak mau menyembah Allah, maka hal tersebut tidak akan mengurangi sedikit pun keagungan yang dimiliki oleh Allah SWT.
Sebaliknya, jika seluruh makhluk di bumi dan langit menyembah Allah Swt, maka hal tersebut juga tidak menambah keagungan milik Allah SWT.
Allah Maha Agung karena dzat-Nya sendiri dan bukan karena dukungan dari makhluk-Nya.
Dengan demikian, Allah Maha Agung karena keagungan-Nya berada di atas segala yang agung, bahkan segala yang agung di dunia ini merupakan anugerah, kasih dan sayang-Nya.
Sifat Allah Maha Agung karena keagunganNya tak bertepi serta tidak dapat diukur oleh apapun.
Sementara itu, Ya Halim artinya Yang Maha Penyantun, Allah Yang Maha Bagus.
Dikutip dari tulisan (Ustadz Qomar Z.A., Lc.), Arti Nama Allah Al-Halim, Ibnu Faris radhiallahu anhu menjelaskan bahwa huruf ha (ح), lam (ل), dan mim (م) memiliki tiga makna dasar.
Yang pertama adalah bermakna tidak terburu-buru, lawan dari kata thaisy (طَيْشٌ) yang berarti ringan tangan atau mudah berbuat. (Mu’jam Maqayis al-Lughah)
Jadi, sebagaimana penjelasan Syaikh as-Sa’di rahimahullah, arti nama al-Halim (الْحَلِيمُ) adalah Yang memiliki sifat penyantun yang sempurna.
Sifat santun-Nya mencakup juga orang-orang kafir, fasik, dan pelaku maksiat.
Allah subhanahu wa ta’ala menahan hukuman-Nya sehingga tidak segera menimpakannya kepada orang-orang yang berbuat zalim.
Allah subhanahu wa ta’ala memberi mereka tempo agar mereka bertobat.
Namun, Allah subhanahu wa ta’ala tidak melalaikan mereka apabila tetap berbuat dosa, terus-menerus melampaui batas, dan tidak mau kembali.
Di samping itu, al-Halim (الْحَلِيمُ) juga bermakna Yang senantiasa memberikan nikmat-nikmat lahir dan batin kepada makhluk-Nya walaupun mereka berbuat maksiat dan melakukan banyak kesalahan.
Maka dari itu, Allah subhanahu wa ta’ala tidak segera membalas orang-orang yang bermaksiat karena kemaksiatan mereka, tetapi justru memberi mereka waktu agar mereka bertobat dan kembali. (Syarh al-Asma’ul Husna).
Dalil tentang Ya Adzim dan Ya Halim
Dalil Tentang Al-Azim
Keagungan hanya milik Allah. Dia-lah yang paling berhak menyandangnya.
Sedangkan kita sebagai makhluk-Nya hanya bisa menjadi agung dan mulia karena memuliakan-Nya, menjalankan syariat-Nya, dan mengagungkan syia’ar-syi’ar-Nya.
ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
Artinya: Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS. Al-hajj: 32)
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat 32
Demikianlah perintah Allah. Barangsiapa mengagungkan syi´ar-syi´ar agama dan hukum Allah yaitu petunjuk, cara berhaji, masjid-masjid dan ibadah, maka sesungguhnya itu adalah rasa takut kepada Allah yang timbul dari ketakwaan hati, yang dilakukan orang-orang yang bertakwa. (Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah)
Adapun hikmah mengimani sifat Allah Swt. Al-Azim adalah sebagai beirkut:
- Kita akan menyadari bahwa kita sangat kecil, rendah, dan hina bila dibandingkan dengan keagungan -Allah Swt.
- Menjauhkan diri dari sifat sombong, takabur, ujub, tinggi hati, karena sehebat apapun kita di dunia ini tidak akan menyaingi kehebatan Allah Swt.
- Menyadari bahwa Allah Swt. satu-satunya tuhan yang pantas di sembah dan menjauhkan diri dari kesyirikan.
Contoh Pengamalan (Perilaku) Al-Azim
Adapun contoh perilaku yang mencerminkan asmaul husna Al-Azim di adalah sebagai berikut:
- Bersikap rendah hati dan tidak sombong kepada teman-teman walaupun kita lebih pintar dan lebih berada dibanding mereka.
- Menghormati orang lain, terutama orang yang lebih tua seperti guru dan kakak kelas.
- Tidak bersikap arogan.
Dalil Al Halim
Hal itu berdasarkan firman-Nya,
قَوۡلٌ مَّعۡرُوفٌ وَمَغۡفِرَةٌ خَيۡرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتۡبَعُهَآ أَذًىۗ وَٱللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ
Artinya :
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.” (al-Baqarah: 263)
إِنَّ ٱللَّهَ يُمۡسِكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ أَن تَزُولَاۚ وَلَئِن زَالَتَآ إِنۡ أَمۡسَكَهُمَا مِنۡ أَحَدٍ مِّنۢ بَعۡدِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Fathir: 41)
Adapun dalil dari hadits, diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma,
أَنَّ نَبِىَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ عِنْدَ الْكَرْبِ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Saat ada bencana, Nabi Allah shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan (yang artinya), “Tiada sembahan yang benar kecuali Allah Yang Mahaagung dan Yang Maha Penyantun. Tiada sembahan yang benar kecuali Allah Rabb Arsy yang agung. Tidak ada sembahan yang benar selain Allah, Rabb sekalian langit-langit dan Rabb bumi serta Rabb Arsy yang mulia.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Wallahu a'lam bishawab...
(Bangkapos.com/TribunSumsel.com)
| Kunci Jawaban Esai PPG Prajabatan 2025, Peran Aktif dalam Komunitas |
|
|---|
| Bacaan Doa Sholat Tahiyatul Masjid Lengkap Niat dan Tata Caranya |
|
|---|
| Inilah Pertolongan Pertama Saat Keracunan Makanan atau Obat |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini 31 Oktober 2025 Kembali Turun, Jadi Segini |
|
|---|
| Cara Edit Foto Keren Bareng Idola K-Pop Tanpa Bertemu dan Prompt Gemini AI-nya! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.