Doa dan Amalan

Doa Tolak Bala dan Doa Selamat Lengkap Beserta Artinya, Amalan Penjaga dari Musibah

Temukan doa selamat dan doa tolak bala lengkap Arab, latin, dan artinya. Ulasan mengenai makna doa, manfaat spiritual, hingga amalan Nabi Muhammad

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Kompas TV
Amalan Doa tolak bala 
Ringkasan Berita:
  • Doa selamat dan doa tolak bala menjadi amalan penting umat Islam dalam memohon perlindungan Allah SWT dari berbagai musibah.
  • Artikel ini menghadirkan bacaan doa lengkap Arab, latin, arti, serta penjelasan makna spiritual yang menenangkan hati dan memperkuat keimanan.

 

BANGKAPOS.COM--Bagi umat Islam, doa merupakan bagian paling penting dalam kehidupan sehari-hari.

Ia bukan sekadar rangkaian kata, melainkan penghubung langsung seorang hamba kepada Sang Pencipta, Allah SWT.

Dengan doa, manusia mengakui kelemahan dirinya, menyerahkan segala urusan hidup kepada Allah, serta memohon perlindungan dari berbagai bencana dan musibah yang tak terduga.

Dalam tradisi Islam, doa bukan hanya menjadi ibadah sunah yang penuh pahala, melainkan juga sarana psikologis yang menenangkan hati.

Berdoa memberi kekuatan batin agar tetap tabah menghadapi ujian, sekaligus menjadi tameng spiritual dari hal-hal buruk yang mungkin menimpa.

Salah satu doa yang diyakini banyak diamalkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW adalah doa selamat dan doa tolak bala.

Umat Islam meyakini, dengan mengamalkan doa ini secara konsisten, seseorang akan mendapat perlindungan Allah dari segala bentuk marabahaya, baik yang terlihat maupun tersembunyi.

Makna Doa dalam Kehidupan Umat Islam

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berkali-kali menegaskan pentingnya berdoa. Surah Al-Ghafir ayat 60 menyebutkan:

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina."

Ayat ini menjadi penguat bahwa doa adalah bentuk ibadah sekaligus wujud tawakal seorang Muslim.

Doa bukan hanya dipanjatkan saat berada dalam kesulitan, melainkan juga saat dalam keadaan lapang sebagai bentuk syukur.

Doa Tolak Bala yang Diajarkan Nabi Muhammad

Salah satu doa tolak bala yang banyak diamalkan oleh umat Islam hingga hari ini adalah sebagai berikut:

Doa Tolak Bala (Arab):

اللَّهُمَّ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ يَا مَنْ لِعِبَادِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اللهُ وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَانُ وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحِيمُ، ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى مَا تَشَاءُ قَدِيرٌ
Artinya:

"Ya Allah, dengan kebenaran Al-Fatihah dan rahasia yang terkandung di dalamnya, wahai Tuhan yang melapangkan kesusahan dan menghilangkan kesedihan, wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, jauhkanlah dari kami bala, bencana, wabah penyakit, kekejian, kemungkaran, pertikaian, dan fitnah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dari negeri kami khususnya dan negeri kaum Muslimin pada umumnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Doa ini sering dibaca setelah salat lima waktu, terutama ketika kondisi lingkungan masyarakat sedang dilanda wabah, bencana, atau kerusuhan.

Rangkaian Doa Selamat dan Perlindungan

Selain doa tolak bala, Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan beberapa doa perlindungan lainnya.

Berikut adalah beberapa doa yang populer di kalangan umat Islam:

1. Doa Keselamatan Hidup

للهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Allahumma inna nas aluka salamatan fiddiini wa 'aafiyatan fil jasadi waziaadatan fil'ilmi wabarakatan firrizqi wataubatan qablal maut warahmatan 'indal maut wamaghfiratan ba'dal maut allahumma hawwin'alainaa fii sakaraatil maut wa najjata minanaari wal'afwa indal hisaab

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan ketika beragama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah datangnya maut."

2. Dzikir Tauhid Penolak Bala

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa illallah wakhidahu laa syarika lahu, lahul mulku walahul khamdu yukhyiiy wayumiitu wahuwa'alaa kulli syai'innqodir

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, tak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-lah kerajaan dan bagi-Nya-lah segala pujian. DIa menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dzikir ini diyakini mampu menenangkan hati serta memperkokoh tauhid seorang Muslim.

3. Doa Mohon Perlindungan dari Bala dan Musibah

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ.

Allahumma innii a-'uudzubika min jahdil balaa-i, wa darakisy syaqaa-i, wa suu-il qadhaa-i, wa syamaatatil a'daa-i.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala (bencana), hinanya kesengsaraan, keburukan qadha' (takdir), dan kegembiraan para musuh." (HR. Al-Bukhari no. 6347, 6616 dan Muslim no. 2707)

4. Doa Pembuka Keberkahan Hidup

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ

اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Allāhummaftah lanā abwābal khair, wa abwābal barakah, wa abwāban ni'mah, wa abwābar rizqi, wa abwābal quwwah, wa abwābas shihhah, wa abwābas salāmah, wa wa abwābal 'āfiyah, wa abwābal jannah.

Allāhumma 'āfinā min kulli balā'id duniyā wa 'adzābil ākhirah, washrif 'annā bi haqqil Qur'ānil 'azhīm wa nabiiyikal karīm syarrad duniyā wa 'adzābal ākhirah. Ghafarallāhu lanā wa lahum bi rahmatika yā arhamar rāhimīn. Subhāna rabbika rabbil 'izzati 'an mā yashifūn, wa salāmun 'alal mursalīn, walhamdulillāhi rabbil 'ālamīn.

Artinya: "Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga.

Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur'an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai, zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

Doa ini sekaligus menjadi doa selamat dan doa tolak bala yang memberi harapan akan kehidupan penuh berkah.

Relevansi Doa Tolak Bala di Era Modern

Di tengah dunia modern yang penuh dengan ancaman bencana alam, penyakit menular, hingga konflik sosial, doa tetap menjadi pegangan utama umat Islam.

Meski manusia telah berusaha dengan teknologi, doa diyakini melengkapi ikhtiar agar perlindungan Allah SWT selalu menyertai.

Psikolog Islam menyebutkan bahwa membaca doa secara rutin memberikan ketenangan jiwa.

Doa berfungsi sebagai terapi spiritual yang membuat seseorang lebih siap menghadapi ketidakpastian hidup.

Doa selamat dan doa tolak bala bukan hanya rangkaian bacaan, melainkan warisan spiritual yang kaya makna.

Ia mengajarkan umat Islam untuk selalu bergantung pada Allah, memohon perlindungan dari segala keburukan, serta menjaga hati agar tetap tawakal.

Dengan rutin mengamalkannya, umat Islam diyakini akan senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.

(Bangkapos.com/Zulkodri)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved