Doa dan Amalan

Doa Potong Kuku, Arab Latin Arti dan Urutan Memotong Kuku yang Benar Menurut Islam

Doa memotong kuku lengkap Arab, latin, dan artinya sesuai sunnah Rasulullah SAW. Dijelaskan juga hukum, keutamaan, serta tata cara memotong kuku

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tribunnews.com
DOA POTONG KUKU--Doa Potong Kuku Arab Latin Arti dan Urutan Memotong Kuku yang Benar Menurut Islam 

Ringkasan Berita:
  • Doa memotong kuku dalam Islam lengkap tulisan Arab, latin, dan artinya beserta tata cara memotong kuku sesuai sunnah Rasulullah SAW.
  • Dijelaskan hukum, keutamaan, dan waktu terbaik seperti hari Jumat untuk melaksanakan amalan fitrah ini.

 

BANGKAPOS.COM--Memotong kuku merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Aktivitas sederhana ini bukan sekadar menjaga kebersihan, tetapi juga bagian dari fitrah, yakni perilaku dasar manusia yang selaras dengan tuntunan agama.

Rasulullah SAW menegaskan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman; karena itu, memotong kuku menjadi bagian dari sunnah yang terus dijaga oleh umat Muslim hingga kini.

Dalam berbagai literatur fikih disebutkan bahwa hukum memotong kuku adalah sunnah, dan tidak dianjurkan menunda lebih dari 40 hari.

Ulama juga menekankan bahwa waktu terbaik untuk melakukannya adalah pada hari-hari tertentu, seperti Jumat, Kamis, dan Senin, karena hari-hari tersebut memiliki keutamaan spiritual tersendiri.

Hari Jumat, khususnya, termasuk hari yang paling mulia dan sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, dzikir, termasuk memotong kuku.

Banyak umat Muslim melaksanakan sunnah ini sebelum melaksanakan salat Jumat sebagai bentuk penyempurnaan adab dan kebersihan diri.

Sunnah Memotong Kuku di Hari Jumat

Dalam sebuah riwayat yang disebutkan oleh Al-Baihaqi, Rasulullah SAW memiliki kebiasaan memotong kuku ketika hari Jumat tiba.

Riwayat tersebut berasal dari Abu Ja'far:

Teks Hadis Arab

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَأْخُذَ مِنْ شَارِبِهِ وَأَظَافِرِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

Latin

Kānan-nabiyyu ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam yastaḥibbu an ya'khudza min syāribihi wa aẓhāfirihi yaumal-jumu‘ah.

Arti

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved