Arti Lakum Dinukum Wa Liya Din di Surat Al Kafirun, Punya Makna Toleransi dalam Perspektif Islam

Adapun arti lakum dinukum wa liya din adalah untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Fitri Wahyuni
TribunBanten.com
ARTI -- Arti Lakum Dinukum Wa Liya Din di Surat Al Kafirun, Punya Makna Toleransi dalam Perspektif Islam 

"Nabi saw tanya lagi 'apa maksudmu', dia bilang 'sehari kami ikuti agamamu, kami ucapkan selamat untukmu, semua yang kamu ajarkan kami ikuti, tapi syaratnya hari esok kau ikuti ajaran kami, ucapkan selamat buat kami, pokoknya jadi agama kami'," sambung Ustaz Khalid Basalamah.

Mendengar kalimat tersebut, Nabi Muhammad saw lantas menolak kafir quraisy yang mencoba mengajak negosiasi tersebut.

Namun seorang kafir quraisy itu tak lantas menyerah, ia terus mencoba untuk mengajak Rasulullah bernegosiasi terkait agama atau kepercayaannya.

"Kata nabi saw ga bisa, ga mungkin, diam sejenak lalu dia (kafir quraisy) bilang lagi 'wahai Muhammad, begini aja kalau gitu, sehari buat kami, seminggu buat kamu', ga bisa kata nabi saw," ujar Ustaz Khalid Basalamah.

"'Muhammad, sehari buat kami, sebulan buat kamu, ga bisa kata nabi saw. Baik Muhammad, sehari buat kami, setahun buat kamu, ga bisa kata nabi saw. Terakhir Muhammad, sehari buat kami, seumur hidup buat kamu'," ujar Ustaz Khalid Basalamah bercerita.

Meski dengan cara apapun seorang kafir quraisy itu mencoba untuk bernegosiasi dengan Nabi Muhammad agar ia berkenan menyetujui, namun berkali-kali pula nabi saw menolaknya.

Inilah yang kemudian menjadi penyebab turunnya Surat Al Kafirun.

Seketika malaikat Jibril turun dari langit dengan membawa Surat Al Kafirun dan diterima oleh Nabi Muhammad.

"Kata Nabi Muhammad saw tidak bisa, Jibril langsung turun bawa Surat Al Kafirun, itu sebab turunnya," ujar Ustaz Khalid Basalamah.

"Lakum dinukum wa liya din, semua orang kafir tidak boleh diikuti ajarannya, jelas, itu maksudnya," tegas Ustaz Khalid Basalamah.

Bagimu agamamu, bagiku agamaku, inilah di antara prinsip akidah Islam yang harus dipegang dan dianut setiap muslim.

Namun sebagian orang masih tidak memahami makna dari ayat ini.

Baca juga: Arti Wabtagi Fima Atakallahud Daral Akhirata, Surat Al Qasas Ayat 77

Jika seorang muslim memahami ayat ini dengan benar, tentu ia akan menentang keras bentuk loyal pada orang kafir dan berlepas diri dari mereka. 

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُ‌ونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦

“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (2) Dan kamu bukan penyembah Rabb yang aku sembah (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Rabb yang aku sembah (5) Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (6)” (QS. Al Kafirun: 1-6)

Sumber: bangkapos
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved