Sepak Terjang Jesus Casas Dirumorkan Dilirik PSSI Jadi Pengganti Kluivert, Eks Pelatih Timnas Irak

Sebagai pemain, ia hanya memperkuat klub-klub kecil seperti Jerez Industrial dan Chiclana karier yang terbilang sederhana, bahkan nyaris tanpa sorotan.

Namun, justru setelah gantung sepatu, jalan terbesarnya terbuka. Casas memulai karier kepelatihannya di tim muda Cádiz, sebelum meningkatkan kapasitasnya dalam analisis taktik di SD Eibar dan Barcelona B.

Di titik inilah namanya mulai dikenal sebagai sosok yang memiliki ketajaman dalam membaca pola permainan lawan.

Kemampuannya tersebut membuat Barcelona mempercayainya sebagai analis pertandingan sekaligus pencari bakat untuk tim utama—sebuah lompatan besar yang jarang dimiliki mantan pemain dari liga kasta bawah.

Momentum terbesar dalam kariernya datang ketika ia direkrut menjadi asisten pelatih Tim Nasional Spanyol di era Luis Enrique.

Di sana, Casas belajar langsung bagaimana mengelola tim elite, menjaga intensitas permainan, dan membangun filosofi sepak bola modern berbasis penguasaan bola.

Pengalaman di level internasional inilah yang kini menjadi nilai jual terbesarnya.

Banyak pihak percaya, gaya bermain berbasis kontrol tempo, struktur pressing rapi, dan permainan kombinasi khas Spanyol akan menjadi fondasi baru yang ia bawa.

Kini, Jesus Casas hadir bukan sekadar sebagai pelatih melainkan arsitek taktik yang diyakini siap mengangkat level Timnas Indonesia ke standar yang lebih tinggi, dengan sentuhan gaya sepak bola modern ala Tiki-Taka.

(Tribunnewsmaker.com/Tribunnews/Bangkapos.com)