Ini Alasan Warga Tolak Segala Bentuk Tambang Laut

Selain mengganggu wilayah tangkapan nelayan, limbah PIP dan KIP membuat pencemaran laut dan mengganggu ekosistem biota laut.

Penulis: Antoni Ramli | Editor: fitriadi
Bangkapos.com/Antoni Ramli
Sosialisasi dan pertemuan warga membahas tambang laut di Kantor Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok. 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Anthoni

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ada beberapa alasan kelompok nelayan Desa Belo Laut Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat, menolak beroperasinya segala bentuk tambang laut di desa mereka.

Salah satunya, mengganggu wilayah tangkapan nelayan. Selain itu, limbah beroperasinya PIP dan KIP membuat pencemaran laut dan mengganggu ekosistem biota laut.

Baca: Nelayan dan Pemdes Belo Laut Sepakat Tolak Tambang Laut

Baca: 136 Ponton Isap Produksi Bakal Beroperasi di Perairan Belo Laut

Baca: PIP Jadi Mesin Penyumbang PAD Bangka Barat

Baca: Atasi Konfik Penambang Vs Nelayan, DKP Minta Pemprov Segera Wujudkan Zonasi Laut

"Kenapa kami tolak, karena mayoritas mata pencarian warga Belo dari laut. Kalau laut rusak, bukan mereka (BUMD-red) yang rugi, tapi para nelayan tangkapan menurun drastis," Suhaidir kepada bangkapos.com, Minggu (20/11/2016).

Diberitakan sebelumnya, perwakilan kelompok nelayan, pemdes dan pihak BUMD Bangka Barat Sejahtera melakukan pertemuan membahas tambang laut di Kantor Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok, Jumat (18/11/2016).

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved