Bantah Mau Gulingkan Jokowi, Rachmawati Soekarnoputri: Saya Putri Presiden, Tahu Rambu-rambu Hukum
"Tanggal 1 Desember saya lakukan jumpa pers bersama tokoh-tokoh nasional. Isinya cuma dua, pertama dukung aksi bela Islam untuk menangkap..."
BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Pendiri Yayasan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri membantah diri merencanakan penggulingan Pemerintahan Joko Widodo di hari yang sama ketika aksi 2 Desember berlangsung.
Baca: Tak Terima Dipukul, Pelajar SD Ini Pun Tikam Temannya
Putri presiden pertama Indonesia ini, menyebutkan memang ada rencana aksi di depan Kompleks Parlemen Senayan.
Namun, demonstrasi yang rencananya dia ikuti bertujuan menyerahkan petisi pada Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan agar konstitusi Indonesia kembali pada Undang-Undang Dasar 1945 yang asli, sebelum ada empat amandemen paskareformasi.
Baca: Terkuak, Rachmawati Ternyata Ingin ke DPR/MPR dengan 20.000 Orang untuk Serahkan Petisi
"Saya putri presiden, tahu rambu-rambu hukum," kata Rachmawati di kediamannya, Jalan Jati Padang Raya, Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
Unjuk rasa depan gedung DPR/MPR, dia sebut berbeda dengan aksi Bela Islam III yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional.
Baca: Bernadus Sebut Gempa Bumi di Pidie Menyerupai Guncangan yang Ditimbulkan Bom Atom Hiroshima
"(Rencana unjuk rasa) sudah kami laporkan ke polisi dan baru mulai pada 13.00 WIB, setelah aksi di Monas," katanya.
Rachmawati pun mengaku telah menegaskan berkali-kali pada massa aksi yang hendak menyuarakan aspirasi mereka di depan parlemen agar tidak masuk dan hanya menyerahkan petisi pada Zulkifli Hasan.
Baca: Pemain Indonesia Doa Sejenak untuk Gempa Pidie Sebelum Tanding Lawan Vietnam
Terkait rapat-rapat jelang 2 Desember, dia bantah sebagai pertemuan untuk merancang penggulingan Jokowi.
"Tanggal 1 Desember saya lakukan jumpa pers bersama tokoh-tokoh nasional. Isinya cuma dua, pertama dukung aksi bela Islam untuk menangkap Ahok. Kedua akan melakukan aksi bela negara untuk kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 yang asli," ujar Rachmawati.
Penulis: Valdy Arief