Tak Perlu Takut Jika Ada Keluarga Mengidap Kanker, Ini Kunci Kita Menolongnya
Kita bisa belajar dari kisah hidup Djap Kie Nam, seorang penyintas kanker yang pada 2009 lalu divonis menderita kanker lambung.
BANGKAPOS.COM -- Kita tentu akan terpukul jika mendapati keluarga atau teman dekat didiagnosis dengan penyakit serius seperti kanker.
Rasa takut, khawatir, bahkan marah dapat berkecamuk dalam diri.
Soal ini, kita bisa belajar dari kisah hidup Djap Kie Nam, seorang penyintas kanker yang pada 2009 lalu divonis menderita kanker lambung.
Secara tiba-tiba Djap tidak bisa makan karena apa pun yang masuk ke lambung akan dimuntahkan.
Hal ini membuatnya kehilangan bobot tubuh kurang lebih dari tiga kilo dalam seminggu.
Baca: Anda Mulai Loyo di Ranjang? Bisa Jadi Gara-gara Ini
Kepanikan jelas menjalari Djap dan keluarganya.
Namun mereka tak berhenti dalam keputus asaan tersebut.
Di tengah rasa khawatir dan ketakutan itu, Suyono, anak Djap berusaha tenang dan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai penyakit ayahnya.
Mereka kemudian direkomendasikan untuk berobat lebih lanjut ke Shanghai atau Singapura setelah bertemu dengan dua dokter di Jakarta.
Keputusan mereka untuk berobat ke Singapura mendatangkan kebaikan.
Baca: Dulu, Bantal Ternyata Digunakan untuk Mengusir Setan
Pemilihan tersebut didasarkan pada jarak yang lebih dekat, dan di sana ada kerabat yang memiliki pengalaman dengan penyakit kanker.
Lebih dari it, hal terpenting dalam menyikapi penyakit ganas seperti kanker adalah tidak takut atau khawatir berlebihan.
“Jangan takut, (kanker) masih bisa dilawan dan mental kita harus kuat,” kata Suyono dalam forum yang diadakan oleh Parkway Cancer Centre (PCC) di Jakarta pada awal November 2017.