Tak Perlu Takut Jika Ada Keluarga Mengidap Kanker, Ini Kunci Kita Menolongnya
Kita bisa belajar dari kisah hidup Djap Kie Nam, seorang penyintas kanker yang pada 2009 lalu divonis menderita kanker lambung.
Mencari informasi sebanyak dan selengkap mungkin adalah langkah awal bagi keluarga pasien untuk sedikit memahami tentang penyakit tersebut.
Bertanya kepada kerabat dan mencari rekomendasi dokter juga penting untuk menangani penyakit ini sesegera mungkin.
Jika diawal sudah ketakutan dan khawatir berlebihan, mental keluarga bisa down dan malah tidak membantu menyemangati pasien yang sangat butuh dukungan.
Pemikiran yang positif juga dapat menolong untuk saling mendukung antara keluarga dan pasien.
Meski menjadi penyakit serius, kanker tetap dapat ditangani dengan baik jika mendapat penanganan tepat.
Penanganan ini berupa mendapat dokter dan tim medis yang tepat, dukungan kuat dari keluarga, dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan yang maha kuasa.
Memang lebih baik jika mencegah dari pada mengobati, namun jika sel kanker sudah ada dalam tubuh, bantulah penderita untuk bertahan lebih lama dan bersemangat untuk sembuh.
Penderita juga tetap dapat makan sesuai selera asal seimbang dan sehat supaya tidak terlalu banyak kehilangan berat badan.
Tidak takut dan tidak panik akan menolong keluarga membantu pasien berjuang untuk sembuh dan menikmati hidup lebih lama bersama-sama.
Diusianya yang ke 69 tahun, Djap sudah dinyatakan sembuh dan bersih dari sel kanker hampir delapan tahun yang lalu.
Tentu hal ini tak lepas dari dukungan keluarga dan pola makan yang sehat dan seimbang setelah menjalani pengobatan kanker.
(Intisari Online/Natalia Mandiriani)