Cinta Segitiga Berakhir Maut, Kisah Tragis Tiga Penderita HIV

Wanita itu melewati hari tuanya di sebuah Panti Werda di Manado. Hidupnya sudah selesai semenjak

Editor: Evan Saputra
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM - Wanita itu melewati hari tuanya di sebuah Panti Werda di Manado.

Hidupnya sudah selesai semenjak, Bunga (bukan nama sebenarnya), anak perempuan semata wayangnya meninggal dunia karena HIV AIDS.

Berkali kali ia minta maut menjemputnya.

Namun maut masih enggan.

Hidup baginya hanya menanti maut.

Dalam penantian itu, penghiburnya adalah kenangan tentang Bunga.

Bunga sosok yang sempurna.

Cerdas, rajin beribadah, pintar pula berteman.

Sederet keunggulan itu masih ditambah jago musik.

Ahli memainkan gitar dan keyboard.

Bunga kerap mengiringi ibadah di gereja, yang membuatnya merasa sebagai ibu terbaik di dunia.

Ia terkenang saat si anak membeber pengakuan mengejutkan.

Sudah punya pacar.

Seorang manager sebuah perusahaan marketing.

Masih tetangganya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved