Cinta Segitiga Berakhir Maut, Kisah Tragis Tiga Penderita HIV

Wanita itu melewati hari tuanya di sebuah Panti Werda di Manado. Hidupnya sudah selesai semenjak

Editor: Evan Saputra
Ilustrasi 

Wajah itu, wajah tanpa dosa, dengan senyum polos.

Dalam imajinasinya, berubah menjadi ular berbisa.

Yang menyemprotkan racun HIV ke tubuh anaknya.

Racun itu dengan ganasnya membunuh, tak hanya anaknya, namun suami anaknya, laki - laki terpelajar yang bekerja di sebuah sekolah.

Kisah cinta segitiga yang berakhir tragis.

Mati bukan oleh pembunuhan, atau racun seperti romeo dan juliet, tapi penyakit mematikan.

Semua membayangi sang ibu, setiap detik hidupnya.

Airmatanya sudah kering.

Ekspresinya tidak lagi seperti waktu pemakaman anaknya dulu, meronta, enggan melepaskan peti mati anaknya.

Separuh badannya sudah lumpuh akibat penyakit.

Dalam keadaan diam itulah dirinya berharap ruhnya bisa terlepas dari belenggu tubuh.

Jiwanya bersatu dengan suaminya yang meninggal dalam usia dini pernihakan mereka dan sang anak di Yerusalem baru.

Sayang ia masih berada di "palestina".

2

Lahir dari keluarga miskin, Bro, sebut saja demikian beruntung dikaruniai kecerdasan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved