Inilah Hasil KIPI Babel, Fahri yang Sebelumnya Dirawat karena Dugaan Efek Samping Vaksin MR
Ketua Komisi Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) Bangka Belitung (Babel) dr Helfiani sudah melihat hasil laboratorium terhadap urin Fahri.
Penulis: Dedy Qurniawan | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Laporan Wartawan Bangka Pos, Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Ketua Komisi Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI) Bangka Belitung (Babel) dr Helfiani mengatakan sudah melihat hasil laboratorium terhadap urin Fahri, pasien RSUD Depati Hamzah yang dirawat setelah panas tinggi dan selalu muntah tiap sesudah makan--yang sebelumny. Ddiduga kondisi Fahri ini akibat efek samping vaksin Measles Rubella (MR).
Hasilnya, KIPI Babel menyatakan demam panas yang dialami Fahri tak terkait dengan efek samping imunisasi MR. Fahri, kata Helfiani, mengalami panas tinggi karena infeksi saluran kemih.
"Jadi panasnya itu karena infeksi saluran kencing. Kebetulan pas disuntik MR. Bukan karena MR. Saya sudah konfirmasi kepada dokter dan bidan yang merawatnya, saya lihat hasil lab-nya, rupanya ada peningkatan sel darah putih di urinnya, jadi dia panas karena infeksi saluran kencing," ucap Helfiani kepada Bangka Pos, Jumat (3/8/2018) sore.
Kemudian, Helfiani menjelaskan, efek samping suntik vaksin MR biasanya tidak langsung terjadi setelah disuntik. Efek baru dirasakan pada lima hingga tujuh hari setelah disuntik. Hasil ini juga telah disampaikan kepada orangtua Fahri.
"Kalau efeknya baru terjadi pada lima sampai tujuh hari setelah disuntik, baru kemungkinan KIPI-nya ini karena MR ini. Kasus ini, setelah diperiksa ada infeksi saluran kencing rupanya, ini yang menyebabkan panas. Sudah kami sampaikan ke keluarganya, mereka sudah mengerti. Mungkin karena panik karena sebelumnya tidak tahu," ucap Helfiani. (*)