Gubernur Babel Berpulang
"Mana Si Hitam Keriting", Kenangan Jurnalis Bersama Pak Eko
Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kabar meninggalnya Gubernur Babel Eko Maulana Ali begitu cepat terdengar di telinga, Selasa (30/7/2013).
Penulis: Alza Munzi |
Perbincangan terakhir bersama Pak Eko, awal Juni 2013 di ruang kerjanya. Kondisinya saat itu lemah, karena setiap dua kali sepekan harus menjalani cuci darah.
Tidak seperti wawancara-wawancara sebelumnya, kali ini Pak Eko lebih banyak curhat tentang kondisinya.
"Capek, lemas rasanya. Pas disuntik, nggak nyaman. Kalau ginjal sudah kena, repot," ungkapnya.
Menurut Pak Eko, bila seseorang sudah mengalami gangguan ginjal, cuci darah bukan satu-satunya solusi. Dia mengaku sedih lantaran jabatan gubernur yang diembannya sangat berat untuk membayar biaya pengobatan.
"Apalagi kalau yang kena orang tidak punya duit. Saya berobat kampung juga. Berobat alternatif di Banten. Saya kalau lemas, biasanya mengunyah gula kabong (aren)," ujar Pak Eko.
Selamat jalan Pak Eko, semoga generasi selanjutnya dapat meneruskan mimpi-mimpi terbaikmu.