Kelelawar dan Burung Emprit Diracik Jadi Tongseng, Waw Lezatnya
Dani Iswanto menjadikan burung emprit dan kelelawar sebagai menu andalannya.
Karena ukuranya yang kecil, anda tidak perlu repot memisahkan daging dan tulangnya, karena bisa disantap suluruhnya.
Saat dimasak tongseng, daging emprit yang sudah gurih berpadu pas dengan beragam bumbu rempah tongseng yang terdiri dari bawang putih, merica, ketumbar dan bawang merah serta sedikit kecap.
Menu satu ini cocok dikonsumsi dengan nasi hangat dan lalapan kobis, timun, dan tomat.
Selain itu, emprit gorengnya juga tidak kalah gurih. Daging emprit yang sebelumnya telah matang dimasukan kedalam bumbu bawang dan garam kemudian digoreng hingga kering.
Gurih dan renyah akan anda rasakan saat mencicipinya. Proses dan bumbu yang sama juga digunakan untuk mengolah codot. Rasa daging codot juga tidak kalah gurih dari pada emprit.
Selain rasanya yang lezat, kedua menu ini banyak diburu masyarakat karena beragam khasiatnya. Diungkapkan Dani, codot dikenal ampuh menyembuhkan penyakit asma.
"Banyak pelanggan saya yang mencari codot untuk obat asma, dan banyak yang cocok," ungkapnya.
Selain mampu mengobati asma, menurut Dani, hewan pemakan buah ini juga mampu menaikan kadar HB pada darah. Selain itu emprit juga dipercaya mampu mengatasi kolesterol.
Nurhadi, salah satu pelanggan warung makan ini meyatakan dia adalah orang yang merasakan manfaat mengkonsumsi codot. "Dulu cucu saya saat berumur empat tahun divonis asma.
Saat itu karena merasa kasihan melihatnya harus terapi tiap hari, maka saya ajak makan codot disini. 10 hari berturut-turut makan codot, akhirnya sembuh," ujar Nurhadi.
Warung penjual codot goreng dan tongseng emprit di Bantul, Jogja. (Tribun Jogja)
Sejak saat itu Nurhadi menjadi pelanggan setia warung makan milik Dani tersebut. Selain manfaatnya, rasa yang lezat membuatnya sering makan di sana.
Karena cukup banyak peminatnya dalam dua hari warung makan ini mampu menghabiskan sekitar 300 ekor codot. Sedang untuk emprit jumlahnya bisa mencapai 500 ekor.
Emprit sendiri didapatkan Dani dari para pemburu yang menangkapnya menggunakan jaring di kawasan Bantul. Sedang untuk codot, harus didatangakan dari daerah Kebumen.