Menko Rizal: Bangka Belitung Jaya Tanpa Tambang yang Sudah Dikuasai Mafia

"Kita berusaha untuk mengembalikan kejayaan lada, dengan menyediakan bibit unggul yang lebih produktif dan tahan terhadap penyakit kuning.''

Bangkapos.com/Deddy Marjaya
Menko Maritim, Rizal Ramli. 

Demikian berita resmi statistik yang disampaikan Kepala BPS Bangka Belitung, Darwis Sitorus pada awal Mei.

Dijabarkan jika Pertumbuhan terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha, kecuali pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan.

"Lapangan usaha Industri Pengolahan yang kontribusinya hampir 20 persen terhadap pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kinerjanya terkontraksi sebesar -2,12 persen," kata Darwis.

Menurunnya kinerja industri logam timah ini sejalan dengan menurunnya produksi bijih timah pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian.

BACA: Beginilah Perbandingan Antara Nasib Pendidik yang Cubit Murid dan Zaskia Gotik

Struktur perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I-2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (20,25 persen), Industri Pengolahan (19,99 persen), dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,63 persen).

BACA: Khusus Perempuan, 5 Hal Seksi Ini Ternyata Sangat Menyebalkan di Mata Pria Lho

Ketiga lapangan usaha tersebut mampu menyumbang 54,87 persen dari total PDRB ADHB yang ada. Terlihat bahwa pertumbuhan yang tinggi terjadi bukan pada sektor-sektor yang kontribusinya besar terhadap pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

BACA: Terungkap, Beginilah Curhat Susno Duadji Terkait Masalahnya Mulai dari Sawah hingga Pasar Loak

"Hal tersebut menjelaskan mengapa laju pertumbuhan ekonomi melambat pada triwulan I-2016," katanya.
Sementara itu perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp15,55 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 besarnya mencapai Rp11,57 triliun. (tea)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved