Prosesi Langka Mumi Mayat di Papua Berbeda dengan Mumi Mesir Kuno
Suku Anga di Papua Nugini dikenal sebagai suku yang memumikan anggota sukunya ketika meninggal.
Dia menyaksikan tubuh Gemtasu membengkak, menghitam, dan akhirnya mengeras.
Tujuh orang yang melakukan ritual akan mengoleskan cairan dari tubuh Gemtasu pada diri mereka sebagai salah satu tindakan untuk memilihara semangatnya.
Dalam aturan tersebut juga dikatakan, orang-orang tersebut tidak diizinkan untuk mencuci diri mereka selama proses mumifikasi yang memakan waktu selama tiga bulan.
Mereka juga tidak diperkenankan meninggalkan lokasi tersebut.
Tujuan mumifikasi dalam budaya Anga adalah untuk mengejar kehidupan yang kekal, atau setidaknya merasakan kehadiran secara fisik bagi mereka yang telah meninggal.
Dalam tradisi mereka, tahap akhir dari proses mumifikasi adalah membawa mumi dan menempatkannya di tebing batu yang menghadap ke desa.
Pada tahap itu pula tubuh yang baru meninggal perlahan-lahan membusuk dan kerangka abadi mereka menjadi pengingat bagi orang-orang yang masih hidup.