Yusril Ungkap Kisah Tragis di Balik Kasus Antasari hingga Susno Duadji
Saat itu, Yusril menyebut kondisi negara di bawah pemerintahan SBY-Boediono semakin tragis.
Sementara Susno Duadji yang mulai buka mulut hal-hal terkait dengan Century, dijebloskan ke dalam tahanan dengan tuduhan korupsi ketika menjadi Kapolda Jawa Barat.
Sejak itu, tiga institusi penegak hukum, KPK, Kepolisian dan Kejaksaan seolah menjadi berhadap-hadapan satu sama lain.
Baca: Ibas Meradang: Fitnah Antasari Kampungan, Busuk!
Padahal, Presiden berkewajiban menjaga harmonisasi antara lembaga penegak hukum.
Konflik terbuka tiga lembaga ini akan berakibat merosotnya kewibaan aparatur penegak hukum.
Kalau kewibawaan aparatur penegak hukum rusak, maka krisis kewibawaan akan makin melebar.
Baca: Curhat di Secarik Kertas, Siswi SD Ungkap Kerinduan pada Ibunya yang Telah Meninggal
Rakyat tak percaya penegakan hukum dilakukan dengan niat yang tulus demi tegaknya hukum.
Penegakan hukum hanyalah alat permainan untuk menutupi dan membela kepentingan.
Negara akhirnya akan terjerumus kepada krisis kewibawaan yang kian dalam.
Dalam suasana krisis seperti itu, pemerintah masih berupaya untuk membangun citra memberantas korupsi.
Namun upaya ini tak berhasil memulihkan citra itu, kendatipun bagi SBY, citra adalah Panglima!
Baca: Mesranya Janda Tommy Soeharto Bareng Bule Ganteng
Sejumlah kasus lama dibongkar-bongkar seperti kasus penyuapan sejumlah anggota DPR dalam pemilihan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Guberbur BI.
Kasus Sisminbakum diangkat kembali, walau sejak awal awam pun tahu ada rekayasa di balik semua itu.
Namun, kalau menyinggung bailout Century, segala upaya dilakukan agar mega skandal ini tidak terkuak, karena akan menohok substansi legalitas Pemilu 2009 dengan komposisi anggota DPR seperti sekarang, dan Pilpres 2009 yang dimenangkan SBY-Boediono.
IT KPU kini sudah hilang dari ingatan publik.
Baca: Bayern Muenchen Menang Telak 5-1 Atas Arsenal
Padahal, kalau ini terkuat, akan ketahuan juga bagaimana sesungguhnya rekayasa Pemilu 2009 dilakukan.
Apa yang dikemukakan di atas hanya dipahami oleh masyarakat kelas menengah dan kelas atas.
Masyarakat kelas bawah, walaupun mendengar berita, mungkin kurang mampu mencerna dan kurang menaruh perhatian tentang hal-hal yang tidak secara langsung mengenai kehidupan mereka.
Namun ketidakadilan tetap mereka rasakan, ketika pemerintah yang tengah mengalami krisis kewibawaan sibuk membela dan mempertahankan diri dengan membangun citra diri yang bagus dan aduhai, telah lalai mengantisipasi dan menyelesaikan hal-hal yang berpotensi menjadi konflik di kalangan masyarakat kelas bawah.
Baca: Tersingkir, Agus Yudhoyono Lakukan Ini Pada Ahok
Pemerintah SBY tetap saja tak kunjung mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat yang terus terpinggirkan dalam kemiskinan yang makin dalam.
Lapangan kerja dan lapangan berusaha begitu sulit dalam setahun terakhir ini, yang semakin mendorong meningkatnya kejahatan.
Rasa aman rakyat hilang, seiring dengan merosotnya kewibawaan Pemerintah.
Baca: Sejoli Kompak Bunuh Diri, Ini Pesan Terakhir Siswi SMA untuk Pacarnya yang Beristri
Konflik antar kelompok dalam masyarakat terjadi di mana-mana dengan aneka latar belakang isyu, etnik, agama, premanisme dan terorisme.
Rakyat yang jengkel mulai menyerbu kantor polisi yang menjadi simbol negara dalam melindungi bangsanya.
Namun apa yang terjadi, polisi justru melipatgandakan kewaspadaan untuk melindungi diri sendiri dari ancaman teroris dan penjahat. Kalau aparat keamanan sibuk melindungi diri sendiri, bagaimana mungkin akan mampu melindungi rakyat?
Baca: Pensiunan PNS Ini Berhasil Mengembangkan Bibit Sawo Raksasa
Ketika ketidakadilan makin meluas, negara seperti tidak hadir.
Padahal negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.
Ketika wilayah negara diterobos oleh petugas negara lain, negara juga tidak menunjukkan ketegasan sikap.
Baca: Kiper Juventus Incaran PSSI Ini Jadi Sasaran Caci Maki Orang Indonesia
Negara seakan tak hadir melindungi tumpah darah Indonesia dan membiarkan harga dirinya terinjak-injak.
Sungguh tragis nasib bangsa dan negara yang dipimpin Presiden SBY-Boediono ini.
Baca: Janda Cantik Samuel Rizal Dilamar Pilot
