1 Muharam Kenanga

Ustad Yusuf Mansur Ungkap Kisah Hidupnya dan Bagikan Doa Keluar dari Kesulitan

Dia mengaku masuk penjara dua kali bahkan ijazah SD, SMP dan SMA-nya hilang. Utang yang harus ditanggungnya

Penulis: nurhayati | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos/Nurhayati
Ustad Yusuf Mansur didampingi Gubernur Babel H Erzaldi Rosman Djohan, Bupati Bangka H Tarmizi Saat dan para tokoh masyarakat Kelurahan Kenanga saat tiba di Masjid Al Mu'minun, Kamis (21/9/2017) untuk menghadiri Peringatan 1 Muharram. 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati

BANGKA,BANGKA--Ustad Yusuf Mansyur yang ditunggu-tunggu masyarakat Kelurahan Kenanga dan sekitarnya yang hadir di acara peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1439 Hijriah, Kamis (21/9/2017) akhirnya datang ke Masjid Al Mu'minun Kenanga.

Ia didampingi langsung oleh Gubernur Babel H Erzaldi Rosman Djohan yang disambut langsung oleh Bupati Bangka H Tarmizi Saat serta tokoh-tokoh masyarakat Kenanga ketika memasuki pintu gerbang Masjid Al Mu'minun Kenanga.

Ustad Yusuf Mansyur langsung menyapa para ibu anggota majelis taklim serta para undangan yang hadir saat masuki halaman Masjid Al Mu'minun.

Saat memberikan tausiahnya, Ustad Yusuf Mansyur menceritakan perjalanan hijrah Nabi Musa dari Mekkah ke Madinah.

Ia juga menceritakan perjalanan hidupnya serta lika-likunya mencapai kesuksesan.

"Nabi Musa dikejar pasukan Firaun. Pasukan Nabi Musa sudah terlihat oleh pasukan Firaun tinggal selangkah lagi Pasukan Nabi Musa akan tertangkap. Sementara di depan beliau dan seluruh pengikutnya Bani Israil adalah lautan, tidak bisa berjalan. Posisi saya seperti itulah pada saat itu maka kemudian saya mendapatkan doa ini saya berusaha mempelajarinya, berusaha memahaminya lalu saya pakai dalam kehidupan saya Subhanaallah ternyata inilah yang terjadi," ungkap Yusuf Mansyur.

Di saat tahun 1998 dan 1999 secara jujur diakui Ustad Yusuf Mansur ia tidak melihat harapan pada dirinya.

"Bila hari ini kemudian dengan izin Allah saya ada di Kenanga ini adalah keajaiban Allah SWT. 1998, 1999 sisi-sisi kemanusiaan saya rasa kemanusiaan, kehormatan, kemulian saya dicabut oleh Allah SWT. Tidak ada orang yang mau salaman,nggak ada orang mau melihat saya, nggak ada orang yang mau menyapa saya tidak ada orang yang mau berkawan dengan saya. Bahkan keluarga saya masang iklan di sebuah harian di ibukota Jakarta bahwa saya Yusuf Mansur bukan lagi keluarganya. Saat itu habis hidup saya," ucap Yusuf Mansur.

Dia mengaku masuk penjara dua kali bahkan ijazah SD, SMP dan SMA-nya hilang. Utang yang harus ditanggungnya saat itu sekitar Rp 1,4 milyar.

"Yang makin membuat saya dengan izin Allah SWT rasanya susah, yang makin membuat saya menjadi bungkuk karena saya adalah buyut dari seorang kiayi besar di Jakarta yang namanya di pakai menjadi nama jalan yang membentang dari mulai Roxy di Jakarta,Grogol sampai Stasiun Kota. Justru dengan predikat itulah saya tambah lagi menjadi nyeseknya," ungkap Ustad Yusuf Mansur.

Namun justru dibalik penderitaan dan kesulitan hidup itulah ia berlahan-lahan bangkit. Di balik terali penjara ia kembali mengenal ajaran Islam dan menekuninya.

Dia berdoa kepada Allah SWT mohon diberikan kemudahan. Sama seperti Nabi Musa ketika pengikutnya sudah putus asa namun Allah SWT menyelamatkan mereka lewat tongkat Nabi Musa seizin Allah, Nabi Musa dan pengikutnya bisa menyebrang lautan yang membelah membuka jalan untuk Nabi Musa dan pengikut sehingga mereka selamat.

Begitu juga Ustad Yusuf Mansur, bahkan saat ini dia berhasil mengakusisi perusahaan internasional.

Pada kesempatan itu membagikan doa keluar dari kesulitan hidup untuk masyarakat Kenanga. Jika doa ini diamalkan maka akan menghadirkan dan membuka jalan-jalan baru menuju perubahan yang lebih baik.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved