Terkuak, Akhirnya Wiranto Ungkap Polemik Antar-institusi soal Senjata Brimob, Ternyata Kesalahan Ini
Teka-teki apa penyebab prokontra pembelian senjata oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhirnya terjawab. Sebanyak 280 pucuk senjata ...
Wiranto mengatakan, pemerintah membutuhkan soliditas aparat keamanan nasional, yakni TNI dam Polri dalam menghadapi ancaman negara.
Baca: Di Negara Ini Jika Anda Mau Cerai Harus Ikuti Ujian, Nilai yang Harus Diraih Segini Lho
Dia memandang berkembangnya situasi mengenai pembelian senjata oleh aparat keamanan merupakan upaya untuk memecah belah soliditas satuan keamanan negara.
"Oleh sebab itu, berbagai upaya untuk memecah belah soliditas satuan keamanan nnegara adalah perbuatan yang sangat berbahaya. Sehingga harus kita hentikan dan netralisir untuk kepentingan bangsa dan negara terutama berlangsungnya pembangunan nasional yang sedang digalakkan Presiden Jokowi;" kata Wiranto.
Baca: Ini Bukti Bocah Dulu dan Sekarang Tuh Beda Banget, Lihat Meme Kids Jaman Now, Nomor 7 Jleb Banget!
"Informasi dan situasi berkembangnya situasi mengenai pembelian senjata oleh aparat keamanan telah diselesaikan melalui koordinasi hari ini," ucapnya.
Dalam rapat koordinasi tersebut hadir Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, perwakilan dari Dirjen Bea dan Cukai, dan perwakilan PT Pindad.
Polemik soal pengadaan senjata berawal dari pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Baca: Inilah Kesaktian Soeharto, Dari Memiliki Ratusan Paranormal hingga Ribuan Pusaka, No 5 Mengejutkan
Beredar rekaman suara Panglima TNI di media sosial saat berbicara dalam acara silaturahim Panglima TNI dengan purnawirawan TNI di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
Dalam rekaman itu, Panglima TNI menyebut adanya institusi nonmiliter yang membeli 5.000 pucuk senjata. Panglima TNI juga bicara soal larangan bagi Kepolisian untuk memiliki senjata yang bisa menembak peralatan perang TNI.
Baca: Wow, Amel Alvi Blak-blakan Soal Tarifnya, Sekali Main Hanya 1,5 Jam
Setelah itu, beredar kabar sebanyak 280 pucuk senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46 milimeter dan 5.932 butir peluru tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Sabtu (30/9/2017).
Senjata milik Korps Brimob Polri tersebut tertahan di Gudang Kargo Unex. Sejumlah pasukan TNI pun mendatangi kargo tersebut dalam rangka pengamanan.
Baca: Beginilah Kehidupan Artis Cantik Ini Pasca Cerai dengan Suami yang Sempat Nikah Karena Beda Agama
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan informasi yang menyebutkan bahwa senjata yang berada di Bandara Soekarno-Hatta adalah milik instansinya. Setyo juga menyebut pengadaan senjata-senjata itu telah sesuai dengan prosedur.