Difteri Masih Mengintai di Babel,Dua Meninggal, Satu Anak Kini Masih Dirawat Di Ruang Isolasi
jumlah penderita difteri di Kepulauan Bangka Belitung bertambah dari empat menjadi lima orang. Dua di antaranya, anak-anak meninggal dunia
Selain itu, ada pula difteri serum berfungsi mengikat atau netralisis racun yang berebar.
Hanya saja serum sulit didapatkan dan produksinya tidak banyak.
“Jika kasus seperti itu banyak terjadi dikhawatirkan tidak mencukupi. Sebab, penggunaan satu pasien saja bisa menghabiskan banyak serum,” ujar Riko
Riko mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya lebih sadar terhadap pentingnya imunisasi karena mampu mencegah Difteri.
Menurutnya, solusi tersebut lebih efektif dibandingkan mengobati sehingga pola pikir masyarakat tentang tidak pentingnya imunisasi harus diubah. Sebab, fungsi imunisasi pada anak sangat besar dan bermanfaat.
Menurut Riko, pihak medis dan dinas terkait harus berusaha lebih ekstra lagi sosialisasi pentingnya imunisasi.
Terutama populasi masyarakat yang cukup banyak. Ia juga menyinggung dalam waktu dekat Dinas Kesehatan akan mengadakan imunisasi massal sebagai respon terhadap wabah Difteri.
“Kami menghimbau masyarakat harus sadar pentingnya imunisasi dan gaya hidup sehat. Seperti, etika batuk, tanda dan gejala, cuci tanggan, dan lain sebagainya. Selain itu, masyarakat harus lebih tanggap jika mencurigai ada yang terkena Difteri segera dibawa kerumah sakit terdekat buat penanganannya. Jangan menunda imunisasi dan tangkap menangani Difteri,” jelas Riko.
(KONTRIBUTOR PANGKALPINANG, HERU DAHNUR/Bangkapos.com)