Pantai Jawa Terancam Disapu Tsunami 57 Meter, Begini Penjelasan BPPT

Tsunami dahsyat 57 meter dikabarkan bakal menghantam wilayah Jawa Barat, hingga sampai Jakarta Utara dan Bekasi.

Editor: fitriadi
Dok Kompas.com/AP
Dampak Tsunami yang melanda Tohoku, Jepang, pada 2011, tepatnya di Bandara Sendai. 

BANGKAPOS.COM - Tsunami dahsyat 57 meter dikabarkan bakal menghantam wilayah Jawa Barat, hingga sampai Jakarta Utara dan Bekasi. Kabar ini tentu saja membuat warga resah.

Prediksi itu diungkapkan peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko dalam diskusi di gedung BMKG, Jalan Angkasa Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).

//

"Pertama, sampai saat ini, di seluruh dunia, belum ada ilmu dan teknologi yang bisa melakukan prakiraan, kapan gempa bumi akan terjadi," tulis Jadi Hendarmin dalam rilis.

Baca: Kisah Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Kuat Setelah Suaminya Meninggal Dunia

Memang benar, lanjutnya, terdapat potensi gempa dan tsunami di pantai selatan Jawa.

//

Rupanya, prediksi yang disampaikan ini adalah hasil kajian model teoritis yang waktu kejadiannya tidak bisa diprediksi waktu terjadinya.

Itulah sebabnya, ia berharap supaya warga tidak perlu panik dan tidak salah paham dengan pemberitaan yang beredar.

Hal ini diungkapkan pula dalam akun Twitter @BPPT_RI.

"Kepala BPPT, Unggul Priyanto menegaskan bahwa isu potensi tsunami di Jawa Bagian Barat berupa kajian pemodelan ilmiah. Datangnya bisa saja masih lama, bisa juga tak terjadi. Masyarakat tidak perlu galau dengan pemberitaan yang tidak lengkap atau sensasional @CNNIndonesia."

"Terkait prediksi tsunami yg disampaikan seorang pakar. Prlu diketahui hal tersebut adl hasil modeling ilmiah dgn memperhitungkan skenario terburuk.

Sangat disayangkan hal tsb dikutip "mentah-mentah" tanpa pertimbangan aspek sosial di masyarakat.

Mohon tidak menjadi kesalahpahaman"

Sebelumnya peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan TeknologI (BPPT), Widjo Kongko, dalam diskusi di gedung BMKG, Jalan Angkasa Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat memprediksi akan terjadi gempa besar yang berpotensi tsunami di Pandeglang, Banten.

Dalam diskusi yang diselenggarakan pada Selasa (3/4/2018) kemarin, Widjo menyatakan potensi tsunami yang ia prediksi bisa mencapai tinggi 57 meter.

Tsunami bisa terjadi lantaran di Jawa Barat tengah diprediksi akan terjadi gempa besar atau gempa megathrust.

Baca: Pertemuan Dramatis Putri dan Ayah yang Belum Pernah Bertatap Muka Sejak Lahir

Sementara angka 57 meter tersebut muncul dari salah satu skenario pada simulasi yang dilakukan secara ilmiah oleh Widjo.

Sedangkan pemodelan tersebut dilakukan dengan menggunakan data yang bersumber dari kajian ilmiah.

Selain di Pandeglang, tsunami diprediksi akan terjadi di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.

Dalam skenario tersebut tsunami di Sukabumi diperkirakan setinggi 41,5 meter, Ciamis 39,8 meter, Lebak 39,4 meter, Cianjur 3,2 meter, Garut 30,1 meter, Tasikmalaya 28,2 meter, Serang-Banten 5,5 meter, Tangerang 4,2 meter, Jakarta Utara 2,4 meter, dan Bekasi Utara 2,8 meter.

Baca: Kita Masih Sering Unggah 2 dari 7 Hal yang Dilarang Ini di Media Sosial

Dalam rilisnya yang diterima Tribun Jabar, Prakiraan BMKG Bandung Jadi Hendarmin menjelaskan memang benar terdapat potensi gempa dan tsunami di pantai selatan Jawa.

Hendarmin melanjutkan waktu terjadinya bencana tersebut belum bisa diprediksi waktu kejadiannya.

Prediksi terjadinya tsunami merupakan kemungkinan terburuk berdasarkan model teoritis.

"Misal dengan menyusun rencana jalur evakuasi saat terjadi gempa yaitu ke tempat terbuka terdekat di halaman yang aman atau memeriksa kekuatan bangunan dan menata interior agar benda tidak jatuh saat gempa," tulis Hendarmin.

Baca: Tak Takut Dipenjara, Harimau Jawa Ancam Santet Prabowo Subianto

Terkait prediksi yang disampaikan Widjo Kongko tersebut, berikut Tribunnews rangkum dari Red Cross hal apa yang harus disiapkan apabila peringatan bencana tsunami mengancam.

Melindungi Keluarga

1. Bicarakan tentang tsunami terhadap keluarga sehingga semua tahu apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Diskusikan sejak dini untuk mengurangi rasa takut, terlebih bagi anggota keluarga paling kecil.

2. Cek tempat kerjamu dan sekolah anak-anak apakah lokasi tersebut berada di daerah zona bahaya tsunami. Pelajari tentang rencana evakuasi yang dilakukan, terutama di mana tempat penjemputan anak-anak ditentukan.

3. Rencanakan rute evakuasi dari rumah, sekolah, tempat kerja, dan tempat-tempat lainnya di mana tsunami bisa menimbulkan risiko.

Baca: Putri Ahok-Veronica Tan Unggah Foto Ini Usai Kedua Orangtuanya Bercerai

4. Jika memungkinkan, pilih area yang berada di ketinggian 100 meter dari permukaan laut.

5. Jika tidak menemukan tempat yang cukup tinggi, pergi sejauh yang kamu bisa. Kamu harus bisa mencapai tempat aman atau titik tertinggi dengan berjalan kaki dalam waktu 15 menit.

6. Latihlah rute evakuasi yang kamu buat. Pastikan kamu dan keluarga bisa mengikuti rute evakuasi saat malam hari dan cuaca buruk.

Melindungi Hewan Peliharaan

1. Siapkan peralatan darurat khusus hewan peliharaan untuk pendamping.

2. Pastikan jalur rumah memungkinkan hewan peliharaanmu untuk pindah ke tempat lebih tinggi jika terjadi tsunami.(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/TribunTravel.com, Rizky Tyas)  

 
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved