Terungkap Kehidupan Alif Bocah Yatim Piatu yang Sahur Lauk Garam dan Buka Puasa Minum Air Putih

Akhirnya, sumbangan berupa dana, pakaian, dan makanan untuk Alif Hidayat (6) mulai berdatangan dari masyarakat.

Editor: fitriadi
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Alif Hidayat, bocah enam tahun yatim piatu yang tinggal di gubuk reyot bersama neneknya, Heni, di Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018). Alif sahur hanya dengan nasi dan garam karena saking sulitnya perekonomian neneknya. 

Sebelum Alif viral sudah ada seorang warganet bernama Eka (33) yang telah lebih dahulu mengetahui kesulitan Alif.

Bertemu di kediaman Alif, Eka menuturkan sudah mengenal Alif dan neneknya sejak beberapa bulan yang lalu di Stasiun Duri, Tambora, Jakarta Barat.

Baca: Kesaksian Warga soal Ribuan E-KTP yang Tercecer di Bogor: Banyak Banget Jatuhnya dari Mobil

Ia menuturkan, ketika itu Alif sedang ikut bersama neneknya, Heni, bekerja di sebuah rumah makan di dekat stasiun tersebut.

Kerap kali berjumpa, timbul rasa penasaran Eka akan kehadiran sosok anak kecil yang kerap kali ia temui.

Alif Hidayat
Alif Hidayat

Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya kepada Alif, kenapa tidak bersekolah dan sering bermain di sekitaran stasiun.

"Saya tanya kenapa enggak sekolah, Alif malah jawab katanya enggak punya uang, terus dia ingin disunat," ucap Eka kepada TribunJakarta.com di kediaman Alif, Karawaci, Tangerang, Minggu (27/5/2018).

Setelah mengetahui Alif yatim piatu karena ditinggal wafat kedua orang tuanya sejak berusia 11 bulan, Eka pun tersentuh hatinya untuk mewujudkan keinginan Alif.

Baca: Mengintip Rumah Si Indigo Roy Kiyoshi yang Baru Naik Daun, Ada Ruang Khusus dan Ornamen Seram

Akhirnya, pada Februari 2018 Alif bisa disunat dengan bantuan biaya Eka, serta seorang rekannya.

"Saya selalu teringat omongan Alif yang berani ingin disunat, tidak biasanya seorang anak kecil yang berusia enam tahun yang meminta disunat," kata Eka.

Ia menuturkan sejak saat itu, banyak teman-temannya yang bersimpati kepada Alif dan ikut memberikan sumbangan melalui dirinya.

Eka pun dengan senang hati, menyalurkan sumbangan pemberian rekan-rekannya untuk Alif dan neneknya.

"Namanya amanah harus disampaikan, setiap ada titipan yang sudah saya kasih pasti langsung saya foto, buat jadi bukti bahwa kiriman teman saya benar-benar sudah diterima Alif dan keluarganya," tutur Eka.

4. Ingin sekolah

Meski terlihat selalu ceria, dalam hati kecilnya Alif sangat ingin bersekolah seperti temannya yang lain.

Hal ini diucapkan Alif kepada kakak-kakak relawan dan donatur yang berdatangan ke gubuk reyotnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved