Kisah Desi Bersama Ibu dan Adik-adiknya Selamat dari Neraka Lumpur Gempa Palu, Orang-orang Ditelan

Tak sempat memakai baju, ia sudah terperosok dalam kubangan lumpur yang sangat becek.

Editor: Alza Munzi
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Petugas gabungan menemukan jenasah korban gempa bumi di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/10/2018). Gempa bumi Palu dan Donggala bermagnitudo 7,4 mengakibatkan sedikitnya 925 orang meninggal dunia dan 65.733 bangunan rusak. 

“Kami ambruk kelelahan dan orang-orang yang berada di atas menolong kami, membasuh kami dengan air bersih meskipun rumah mereka telah roboh. Kami diberi baju,” ujar Desi.

Saat menemukan tanah keras itu, jam menunjukkan pukul 02.00 Witai. Ini berarti mereka telah berjuang dalam lumpur selama 8 jam. Mereka selamat dari petaka lumpur itu.

“Keesokan, saat lumpur mulai mengeras saya menyaksikan banyak orang yang tertimbun, ada yang terlihat hanya kepalanya, ada yang menyisakan tangannya, semua sedih. Ini bencana yang dahsyat,” ujar Desi.

Kini Desi dan keluarganya mengungsi di Petobo bagian atas, sebuah padang luas yang hanya ditumbuhi semak. Ayahnya yang tukang kayu membuat rumah panggung sederhana.

PT Jiwasraya, perusahaan asuransi BUMN, telah memberi bantuan.

Rumah kayu itu menjadi tempat tinggal sementara. Tidak jauh dari lokasi itu, berderet tenda-tenda pengungsi yang senasib dengan mereka.

(Rosyid A Azhar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah 6 Wanita Berjuang 8 Jam Keluar dari “Neraka” Lumpur Petobo"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved