Begini Reaksi Suami Lihat Peti Jenazah Dede Anggraini Korban Lion Air hingga Pengakuan Direktur RSBT

Ayah dan anak ini baru saja kehilangan orang yang mereka cintai, Dede Anggraini dalam musibah Lion Air JT610.

Penulis: Alza Munzi |
Bangkapos/irakurniati
Jenazah Dede tiba di rumah duka, di Jalan Air Ledeng, Kacang pedang, Pangkalpinang Selasa (6/11/2018) 

Meski hujan terus mengguyur, namun silih berganti keluarga, kerabat dan rekan Dede berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir dan doa bagi almarhumah.

Baca: Joget Pakai Baju Seksi Penampilan Ayu Ting Ting Jadi Sorotan, Dibilang Mirip Lucinta Luna

Baca: Sabrina Sebut Kekayaan Deddy Corbuzier Cuma Hoaks, Buktinya Sang Pacar Diajak Makan ke Warteg

Jenazah Dede tiba di rumah duka, di Jalan Air Ledeng, Kacang pedang, Pangkalpinang Selasa (6/11/2018).
Jenazah Dede tiba di rumah duka, di Jalan Air Ledeng, Kacang pedang, Pangkalpinang Selasa (6/11/2018). (Bangkapos/irakurniati)

"Insyallah tabah," pungkas suami Dede, Wilson Sandi, mencoba mengikhlaskan kejadian ini.

Sementara itu, kedua anak Dede, Assyifa dan Aura, lebih banyak terdiam.

Keduanya duduk di depan peti jenazah Dede, seraya membaca surat yasin untuk mendiang ibunya itu.

"jenazah sudah terlalu lama, jadi insyallah tetap dimakamkan ba'da ashar ini," kata Wilson.

Dede Anggraini merupakan kepala keuangan di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang.

Sebelum dibawa ke rumah duka, jenazah Dede dibawa ke RS Bakti Timah, untuk prosesi serah terima dari pihak RSBT ke keluarga.

Percakapan terakhir

Direktur RSBT, Sufiyati, mengenang percakapan terakhirnya bersama karyawan yang sudah mengabdi selama 17 tahun itu.

Sufi menuturkan Dede merupakan karyawan yang pekerja keras dan loyalitas terhadap perusahaan.

"Dia orangnya pendiam. Kalau ada pekerjaan, pasti langsung dikerjakan. Dia tahan tambah jam kerja kalau kerjaannya belum selesai," kenang Sufi di rumah duka Dede.

Sufi menambahkan, bertemu terakhir dengan Dede tiga hari sebelum kejadian nahas jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP JT 61 di perairan Karawang.

Dalam pertemuan itu, Dede sempat mengucap permohonan maaf jika pekerjaan yang ia lakukan tak memuaskan direkturnya itu.

"Dede takut tidak bisa memberikan yang terbaik (mengenai urusan manajemen RSBT) kepada ibu. Saya jawab, Gak de, Dede sudah memberikan yang terbaik. Ibu selalu percaya dengan pekerjaan yang Dede lakukan," imbuh Sufi.

Di tempat lain, tangis keluarga besar Eryanto pecah, saat peti yang membawa jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 itu diturunkan dari ambulans.

Sumber: bangkapos
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved