Warga Heboh Mendengar Suara Aneh di Langit Pekalongan, Begini Penjelasan TNI AU

TNI AU mengklarifikasi soal kabar yang menyebut pesawat Antonov sebagai sumber suara aneh tadi malam di langit Pekalongan

Editor: M Zulkodri
Capture Youtube
Warga Heboh Mendengar Suara Aneh di Langit Pekalongan, Begini Penjelasan TNI AU 

BANGKAPOS.COM- TNI AU mengklarifikasi soal kabar yang menyebut pesawat Antonov sebagai sumber suara aneh tadi malam di langit Pekalongan

Banyak yang menduga sumber suara aneh tadi malam di langit pekalongan adalah pesawat kargo berjenis Antonov

Namun, TNI AU yakin sumber suara aneh tadi malam di langit Pekalongan bukanlah pesawat Antonov An-12B

TNI AU menyebut pesawat tersebut selalu termonitor berada di ketinggian 22 ribu kaki.

 "Nope, pesawat AN-12 milik Ukraina tersebut selama memasuki wilayah udara NKRI selalu termonitor berada di ketinggian 22.000 ft," tulis akun Twitter TNI AU, @_TNIAU menanggapi fenomena tersebut.

Baca: Mengejutkan Lia Waode Blak-blakan Akui Tak Diberi Uang Bulanan Selama 8 Tahun Menikahi Bule Belanda

Pernyataan tersebut disampaikan TNI AU untuk menjawab pertanyaan pengguna Twitter lain yang menampilkan screenshot Flight Radar 24.

Menurut TNI AU, ukuran pesawat Antonov An-12BP hampir sama dengan pesawat Hercules C-130.

Namun pesawat tersebut tidak mungkin mengeluarkan suara seperti yang didengar warga jika berada di ketinggian 22 ribu kaki.

Pengamat penerbangan Alvin Lie angkat bicara mengenai heboh suara aneh tadi malam di Pekalongan.

Alvin menyebut tidak ada yang luar biasa pada kejadian tersebut.

Pesawat itu lewat dini hari sehingga terdengar keras.

"Tadi saya cek di Flight Radar 24 memang ada pesawat berjenis kargo lewat di sana (Pekalongan) sekitar pukul 02.30 di ketinggian 23 ribu kaki. Tidak ada yang luar biasa," ujarnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (14/12/2018).

Menurut Alvin, pesawat kargo yang lewat tersebut berbadan besar.

Namun dia tidak yakin pesawat itu apakah buatan Cina atau Rusia.

"Pesawat itu tidak terbang rendah. Pesawat itu terbang di 23 ribu kaki, tidak rendah lho," jelas pengamat penerbangan yang juga ketua Ombudsman Republik Indonesia ini.

Hasil pengamatannya, pesawat tersebut berangkat dari Jakarta dan akan menuju Melbourne Australia.

"Bisa saja dia berhenti di Jakarta untuk mengisi bahan bakar," tandasnya.

Ia pastikan pesawat tersebut bukan pesawat penyusup.

TNI AU pastinya akan mengawal ketat jika kedapatan pesawat asing masuk ke Indonesia.

"Pesawat penyusup bisa dikawal TNI. Apalagi masuk Pulau Jawa. Di perbatasan saja sudah langsung dikawal," tukasnya.

Baca: Ketemu Pria Ini, Luna Maya Sebut Nama Reino Barack, Nagita dan Nindy Sampai Histeris

Sosok pesawat Antonov

Dilansir dari wikipedia, Antonov An-12 (Kode NATO: Cub) adalah sebuah pesawat terbang angkut kelas menengah militer bermesin turboprop sayap tinggi (high wing) buatan perusahaan Antonov dari Uni Soviet.

Pesawat antonov disebut menjadi sumber suara aneh tadi malam
Pesawat antonov disebut menjadi sumber suara aneh tadi malam (Youtube)

Pesawat ini didorong oleh 4 buah baling-baling yang ditenagai oleh 4 buah mesin Turboprop yang menggantung di bawah sayap.

Versi sipil dari pesawat ini adalah Antonov An-10.

Pesawat Antonov AN-12 memiliki 5 varian yaitu:

- An-12B: Versi angkut sipil.
- An-12BP: Versi angkut militer.
- An-12 Cub-A: Versi intelijen elektronika.
- An-12 Cub-B: Versi intelijen elektronika.
- An-12 Cub-C: Versi penangkal perang elektronika.

Menurut data dari Global Aircraft dan Airliners.net, memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Ciri-ciri umum

- Kru: 5: 2 pilot, insinyur penerbangan, ahli navigasi, operator radio
- Kapasitas: 90 tentara
- Daya muat: 20,000 kg (44,000 lb)
- Panjang: 33.10 m (108 ft 7 in)
- Rentang sayap: 38.00 m (124 ft 8 in)
- Tinggi: 10.53 m (34 ft 7 in)
- Luas sayap: 121.7 m² (1,310 ft²)
- Mesin: 4 × Progress AI-20L atau AI-20M turboprop, 4,000 ehp (3,000 kW) masing-masing

Kinerja

- Laju maksimum: 777 km/h (419 knot, 482 mph)
- Laju jelajah: 670 km/h (361 knot, 415 mph)
- Jangkauan: 
Dengan bahan bakar maksimum: 5,700 km (3,075 nm, 3,540 mi)
Dengan muatan maksimum: 3,600 km (1,945 nm, 2,235 mi)

Persenjataan

Senjata api: 2× 23 mm (0.906 in) cannon Nudelman-Rikhter NR-23

Dilansir dari BBC, Direktur Utama Antonov, Mikhail Kharchenko, meyakini pesawat Antonov masih punya segudang potensi walau sudah berumur.

Salah satunya mengembangkan An-225 menjadi landasan peluncur pesawat lain.

Dengan demikian, pesawat lain tersebut bisa lepas landas dari An-225 yang tengah mengudara.

"Sekitar 90 persen energi kendaraan peluncur dihabiskan untuk mencapai ketinggian 10 kilometer. Jika kita menaruh sebuah pesawat antariksa dan menempelkannya pada punggung Mriya (sebutan untuk Antonov) lalu menerbangkannya pada ketinggian 10km, maka kita bisa meluncurkan pesawat antariksa itu langsung ke luar angkasa. Dari sudut pandang biaya, keuntungan ekonominya cukup besar jika peluncuran dilakukan di ketinggian 10km," kata Kharchenko.

Guna mewujudkannya, Kharchenko mengakui banyak perbaikan yang harus dilakukan.

Namun, dia meyakini itu adalah arah terbaik bagi pesawat raksasa tersebut.

Dan keyakinan itu bukan hanya datang dari Kharchenko.

Menurut Zhang, An-225 merupakan pusat dari rencana superambisius yang hendak memproduksi 1.000 pesawat angkut raksasa selama 10 tahun mendatang.

Dan kemampuan pesawat tersebut tak hanya itu.

"An-225 bisa dilengkapi dengan pesawat antariksa dengan ketinggian jauh dan bisa meluncurkan satelit komersial pada ketinggian di bawah 12.000 meter. Waktu peluncurannya fleksibel, akurat, dan dengan cepat mengirim satelit ke orbit sehingga mengurangi biaya peluncuran secara signifikan," kata Zhang.

Baca: Inilah 5 Selebritis Indonesia yang Melahirkan Tak Lama Setelah Menikah

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Sumber Suara Aneh Tadi Malam di Pekalongan Disebut Dari Pesawat Antonov, Begini Penjelasan TNI AU, http://surabaya.tribunnews.com/2018/12/15/sumber-suara-aneh-tadi-malam-di-pekalongan-disebut-dari-pesawat-antonov-begini-penjelasan-tni-au?page=all.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Musahadah

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved