Imlek 2019
Menguak 4 Mitos Perayaan Imlek dari Soal Hujan hingga Perayaan Didominasi warna Merah
Menguak 4 Mitos Perayaan Imlek dari Soal Hujan hingga Perayaan Didominasi warna Merah
BANGKAPOS.COM-- Hitungan Hari, perayaan tahun baru china atau Imlek 2019 akan dirayakan masyarakat keturunan Tionghoa di seluruh dunia, Tak ketinggalan di Indonesia.
Tahun Baru Imlek selalu identik dengan kemeriahan lampion yang didominasi warna merah, kue keranjang, angpau serta lainnya dan hujan.
Sejak beberapa tahun lalu, Imlek sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional. Namun seperti yang sudah-sudah walaupuan terhitung hari libur, kita terpaksa lebih banyak beraktivitas dalam rumah.
Ada Tiga mitos yang menjadi kepercayaan sebagian warga Tionghoa.
1. Raksasa Pemakan Manusia
Mitos ini mungkin sudah sering diceritakan dari generasi ke generasi warga tionghoa.
Diceritakan dahulu kala hidup seorang raksasa yang suka memakan manusia hidup di negeri Tingkok bernama Nian.
Raksasa ini selalu muncul di akhir musim dingin untuk turun ke desa merampas hasil panen penduduk dan melahap hewan ternak, bahkan manusia.
Untuk itu pendudukpun meletakkan makanan di depan pintu rumah setiap malam tahun baru, dengan harapan Nian tidak mencuri hewan ternak dan panen warga, alhasil strategi tersebut dianggap berhasil karena Nian tidak mencuri lagi.
2. Dominasi Warna Merah
Perayaan Imlek juga tidak lepas dengan gantungan lampion atau lentera dan pernak-pernik lainnya yang didominasi berwarna merah.
Ternyata kenapa berwana merah rupanya juga ada Mitos dibalik itu yang masih terkait dengan sang Raksasa Nian.
Ceritanya bermula ketika seorang penduduk desa melihat Raksasa Nian lari ketakutan waktu melihat anak kecil berbaju merah.
Informasi tersebut akhirnya menyebar dari satu penduduk ke penduduk lainnya.
Sejak hari itu para warga Tinghoa menggantungkan Lampion atau lentera warna merah, kembang api bewarna merah, kertas merah, bahkan angpau juga bewarna merah untuk mengusir Nian agar tidak lagi datang meneror desa mereka.