Imlek 2019
Menguak 4 Mitos Perayaan Imlek dari Soal Hujan hingga Perayaan Didominasi warna Merah
Menguak 4 Mitos Perayaan Imlek dari Soal Hujan hingga Perayaan Didominasi warna Merah
4 Turun Hujan Berkah atau Bukan?
Perayaan Imlek identik dengan turunnya hujan. Sebab biasanya saat perayaan Imlek selalu turun hujan.
Dilansir dari bangkapos.com Tokoh masyarakat Tionghoa Belinyu Kabupaten Bangka Andre Tanjung mengungkapkan, hujan sebagai berkah saat Imlek merupakan mitos yang mereka dengar dari para orang tua terdahulu.
"Memang ada kepercayaan hujan itu berkah. Biasanya sejak subuh sudah hujan lalu siangnya cuaca terang,"ujarnya
Hujan yang mendatangkan rejeki menurut Andre adalah hujan yang sifatnya hujan ringan bukan hujan lebat.
"Istilahnya hujan rintik-rintik Itu dipercaya rejeki yang baik untuk tahun ini. Tapi memang tidak selalu pas imlek turun hujan," jelasnya.
Tapi ada juga loh masayarakat Tionghoa yang kurang percaya pada mitos hujan dan raksasa Nian.
Menurut mereka, turun dan tidaknya hujan di Tahun Baru Imlek tidak identik dengan keberuntungan, karena Tahun Baru Imlek memang tanggalnya bertepatan dengan musim hujan.
Begitu juga dengan mitos raksasa Nian. Menurut mereka, mitos raksasa Nian sengaja diciptakan oleh nenek moyang mereka supaya anak-anak tidak pergi jauh-jauh dari rumah di Tahun Baru Imlek.
Sebab di hari tersebut seluruh saudara berdatangan dan berkumpul. bagaimana anak-anak mau kenal saudaranya kalau keluar dan sibuk bermain.
Jadi cukup masuk akal yah Guys. Tetapi silahkan kalian mau mempercayai yang mana?
Dilansir dari laman tionghoa.info, ada lima mitos larangan yang tidak boleh dilakukan saat Imlek.
Berikut lima mitos tersebut:
1. Mitos tentang Malam Tahun Baru Imlek
Rumah sebaiknya dibersihkan atau direnovasi sebelum menjelang malam tahun baru tiba; karena bila membersihkan rumah pada hari H nya dipercaya akan mengusir keberuntungan di sepanjang setahun yang akan berjalan.