Penembakan di Selandia Baru
Kisah Haji Daud Menghadang Peluru dengan Tubuhnya Demi Selamatkan Nyawa Anak Muda
Teror Selandia Baru - Haji Daud Menghadang Peluru dengan Tubuhnya Demi Menyelamatkan Nyawa Anak Muda
Haji Daud Nabi adalah pensiunan insinyur yang amat menyukai mobil tua.
Dia melarikan diri dari Afghanistan saat Rusia melakuan invasi.
Dia kemudian membawa keluarganya yang masih muda saat itu ke Selandia Baru.
Di negeri barunya, Daud mengelola Asosiasi Warga Afghanistan.
Belakangan Daud dan Yama sempat berseteru. Keduanya tidak saling bertemu selama dua atau tiga pekan.
Namun, Yama mengetahui, ayahnya itu amat mencintai cucu-cucunya sehingga dia ingin meluruskan semua masalah dengan sang ayah.
Itulah mengapa dia membawa putrinya Zahal ke masjid di Jumat kelam itu.
• Ini Daftar 12 Orang yang Diangkut KPK Bersama Romahurmuziy ke Jakarta Terkait OTT di Sidoarjo
Berbicara di luar Pengadilan Christchurch, Sabtu (16/3/2019), saat pelaku penembakan menjalani sidang, saudara laki-laki Yama, Omar Nabi mengatakan, ayah mereka melompat mengadang peluru yang seharusnya ditujukan untuk orang lain.
"Hidupnya berakhir tetapi dia membantu orang lain yang lebih muda melanjutkan hidup, hidup mereka masih berlanjut," ujar Omar soal pengorbanan ayahnya.
"Dia memang biasa melakukan hal semacam ini jika sesuatu terjadi, karena dia pernah hidup di Afghanistan," lanjut Omar.
"Menolong orang lain adalah tujuan utama hidupnya. Saya merasa dia ingin orang lain tetap hidup," tambah dia.
Di sisi lain, Omar mengatakan, dia tak habis pikir kekerasan semacam ini terjadi di Selandia Baru.
• Hari Ini, Badai Matahari Diperkirakan Hantam Bumi, Ini Dampak yang akan Ditimbulkan
"Saya sejujurnya orang itu hanya membawa pistol air, ini Selandia Baru, atau paling parah adalah senapan angin," tambah Omar.
"Kami merasa aman di sini karena negara ini amat multikultur, kami diterima dengan baik tak peduli latar belakang kami," lanjut dia.
Kembali soal sang ayah, Omar mengatakan, dia bisa menggambarkan Daud dengan sejuta kata-kata.