Sebelum Jatuh, Inilah Percakapan Terakhir Pilot dan Kopilot Lion Air JT610 PK-LQP, Simak di Sini

KOPILOT Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat Oktober 2018 lalu sempat mengucap takbir "Allahu Akbar" sesaat

Editor: Evan Saputra
facebook/Bhavye Suneja/tribunstyle Kolase Foto Pilot Bhavye Suneja dan Lion Air JT 610
Black Box Lion Air JT 610 Ungkap Pilot Berusaha Menaikkan Pesawat Tapi Sistem Salah Terima Informasi 

Sekitar satu menit sebelum pesawat hilang dari radar, pilot meminta ATC untuk men-clear-kan lalu lintas sekitarnya di bawah 3.000 kaki dan meminta ketinggian 5.000 kaki yang kemudian disetujui.

 Sumber-sumber Reuters mengatakan, ketika pilot masih berusaha menemukan prosedur yang tepat dalam buku pegangan, kopilot tidak dapat mengendalikan pesawat Lion Air PK-LQP itu.

"Kondisinya seperti ujian, di mana ada 100 pertanyaan dan ketika waktu habis, Anda haya bisa menjawab 75 pertanyaan. Kemudian Anda panik. Ini bagaikan kondisi time-out," kata sumber Reuters.

Penemuan roda pesawat Lion Air PK-LQP berhasil ditemukan oleh tim penyelam Dislambair TNI AL, Jumat (2/11/2018) dan tiba di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018) dengan menggunakan LCU KRI Banda Aceh.
Penemuan roda pesawat Lion Air PK-LQP berhasil ditemukan oleh tim penyelam Dislambair TNI AL, Jumat (2/11/2018) dan tiba di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018) dengan menggunakan LCU KRI Banda Aceh. (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Penyelidikan terhadap kecelakaan pesawat yang menewaskan 189 orang di dalamnya pada bulan Oktober 2018 itu telah menghasilkan relevansi baru ketika Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) dan regulator lainnya melarang terbang model pesawat tersebut pekan lalu setelah mengalami kecelakaan lagi di Ethiopia.

Kecelakaan yang menimpa Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019 itu merupakan yang kedua dalam kurang dari lima bulan.

Penyelidik yang memeriksa kecelakaan di Indonesia sedang mencari tahu bagaimana sebuah komputer dapat memerintahkan pesawat untuk terjun bebas sebagai respons terhadap data dari sensor yang salah.

Mereka juga sedang mencari tahu apakah pilot yang bertugas saat itu memiliki cukup pelatihan untuk menanggapi keadaan darurat dengan tepat, serta beberapa faktor lainnya.

Ini adalah pertama kalinya isi dari perekam suara pesawat Lion Air nahas itu dipublikasikan.

"Tiga sumber tersebut meminta identitas mereka disembunyikan," tulis Reuters, Rabu (20/3/2019).

Reuters tidak memiliki akses ke rekaman atau transkripnya.

Hingga saat ini pihak Lion Air belum memberikan keterangan terkait percakapan  yang dibocorkan sumber reuters tersebut. 

Presiden Joko Widodo terlihat tertunduk dan memandangi deretan barang milik korban Pesawat Lion Air JT-610 di Posko SAR Dermaga JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (30/10/2018) lalu. 

Hanya dua menit setelah penerbangan, petugas pertama melaporkan adanya "masalah kontrol penerbangan" kepada petugas kontrol lalu lintas udara dan mengatakan pilot bermaksud mempertahankan ketinggian di 5.000 kaki, kata laporan pada bulan November.

Petugas pertama tidak merinci masalah tersebut, tetapi satu sumber mengatakan kecepatan udara disebutkan pada rekaman suara kokpit, dan sumber kedua mengatakan indikator menunjukkan ada masalah pada layar kapten pilot, dan bukannya pada layar petugas pertama.

Kapten pesawat meminta petugas pertama untuk memeriksa buku panduan referensi cepat, yang berisi daftar periksa untuk peristiwa abnormal, kata sumber pertama.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved