Kisah Umar Bin Khattab Blusukan dan Ibu yang Memasak Batu
Berikut ini kisah Umar bin Khattab, sosok kepala negara yang sangat peduli kepada warganya. Umar bin Khattab adalah sahabat Nabi Muhammad
Sesampai di sana, Umar meminta Aslam membantunya menyiapkan makanan.
Umar sendiri yang memasak makanannya.
Setelah matang, Umar segera mengajak keluarga miskin tersebut makan.
Melihat mereka bisa makan, Umar pun merasa tenang.
Umar kemudian pamit.
Ia meminta perempuan itu esoknya menemui Khalifah Umar di kediamannya.
"Berkatalah yang baik-baik. Besok temuilah amirul mukminin dan kau bisa temui aku juga di sana. Insya Allah dia akan mencukupimu," kata Umar sebelum pergi.
Keesokan harinya, perempuan itu pergi menemui Khalifah Umar bin Khattab.
Perempuan itu kaget.
Sebab sosok amirul mukminin yang kemarin telah memasakkan makanan untuk dia dan anaknya.
"Aku mohon maaf. Aku telah menyumpahi dengan kata-kata dzalim kepada engkau. Aku siap dihukum," kata perempuan itu.
"Ibu tidak bersalah, akulah yang bersalah. Aku berdosa membiarkan seorang ibu dan anak kelaparan di wilayah kekuasaanku. Bagaimana aku mempertanggungjawabkan ini di hadapan Allah? Maafkan aku, ibu," kata Khalifah Umar.
Begitulah kisah Umar bin Khattab yang takut masuk neraka karena menelantarkan rakyatnya.
Ia begitu sedih karena ternyata ada rakyatnya di daerah terpencil yang tidak sejahtera.
Ia pun takut apabila di hadapan Allah ia dinyatakan tidak adil.
Hingga Umar memutuskan sendiri mengangkat sekarung gandung sebagai rasa bersalahnya.
Demikian kisah Umar bin Khattab, sosok pemimpin yang mempunya kepedulian yang sangat besar kepada rakyatnya.
Semoga bermanfaat bagi Anda. (tribunjateng/fajar bahruddin achmad)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kisah Umar Bin Khattab dan Ibu yang Memasak Batu, Blusukan Khalifah Umar di Tahun Abu, http://jateng.tribunnews.com/2019/04/17/kisah-umar-bin-khattab-dan-ibu-yang-memasak-batu-blusukan-khalifah-umar-di-tahun-abu?page=all.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad
Editor: abduh imanulhaq