Paspampres Nyaris Adu Tembak di Lift Ketika Kawal Presiden Soeharto, Begini Kisahnya

'Warisan (daripada) Soeharto' penerbit Kompas tahun 2008, Jenderal TNI tersebut tak lain adalah Letnan Jenderal (Letjen) TNI Sjafrie Sjamsoeddin

paspampres.mil.id
Paspamres Indonesia 

Nyali para aparat keamanan Belanda menjadi agak ciut saat berhadapan dengan Benny yang merupakan veteran perang RI dalam Perang Kemerdekaan dan Operasi Trikora melawan pasukan Belanda.

Tapi Benny tidak bisa berbuat banyak karena sedang berada di negara lain. Apalagi pemerintah Belanda sendiri ternyata tidak begitu menyukai Soeharto.

Kekhawatiran Benny ternyata terbukti, sebanyak 33 anggota RMS bersenjata menyerbu Wisma Duta (rumah Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda) pada 31 Agustus 1970 malam, sehari sebelum jadwal kunjungan Soeharto ke Istana Huis Ten Bosch, Den Haag.

Pak Harto dan Bu Tien Seoharto
Pak Harto dan Bu Tien Seoharto (IST)

Untung saja Duta Besar RI,Taswin Natadiningrat, lolos dari serbuan.

Karena aksi bersenjata anggota RMS yang ternyata tidak bisa dicegah oleh aparat keamanan dan agen rahasia itu, menjadi pukulan terberat bagi pemerintah Kerajaan Belanda.

Intelijen Belanda sendiri menjadi sadar bahwa apa yang disampaikan oleh Benny sambil marah-marah ternyata benar.

Rombongan Presiden Soeharto yang berkunjung ke Istana Huis Ten Bosch pun kemudian mendapat pengawalan sangat ketat dan kunjungan tidak meggunakan kendaraan darat melainkan helikopter. (Grid.Id)

Berita ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Mendebarkan Paspampres RI di AS dan Belanda, Saling Todong Pistol hingga Benny Gebrak Meja

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved