Raih Skor Tertinggi, Mabes TNI Pilih Pertahankan Enzo Allie Jadi Catar Akmil, Begini Jelasnya

Jalani Tes Ulang, Enzo Allie Raih Skor Tinggi, Mabes TNI Pilih Pertahankan Jadi Catar Akmil

kolase instagram @infokomando
viral pria blasteran Sunda-Prancis diwawancara Panglima TNI Marsekal Tjahjanto pakai Bahasa Prancis 

Raih Skor Tertinggi, Mabes TNI Pilih Pertahankan Enzo Allie Jadi Catar Akmil, Begini Jelasnya

BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Enzo Zens Allie yang merupakan calon taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang, menjalani tes ulang terkait beberapa parameter dalam tes Akademi Militer akibat isu yang menghantam dirinya.

Enzo Allie dihantam isu dugaan dirinya adalah simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), ormas yang oleh pemerintahan Jokowi dilarang berdiri dan dinyatakan dibubarkan.

Isu itu muncul saat Enzo Allie mulai mengikuti pendidikan dasar sebagai Calon Taruna Akademi Militer (Catar AKMIL). 

Namun akhirnya TNI memilih mempertahankan pria WNI keturunan Prancis bernama lengkap Enzo Zens Allie itu.

Kepala Staf TNI AD (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, mengatakan, sejak awal TNI tidak ragu dengan 364 orang taruna Akmil yang telah diterima.

Ajun Perwira Nikahi Janda Kaya Raya, Rela Disuruh Apapun oleh Sang Istri, Jennifer Jill: Gue Bos

Andika menyebutkan, semua taruna telah memenuhi standar sesuai dengan alat pengukuran yang telah lama diterapkan.

Alat pengukuran itu adalah akademik, kesehatan jasmani, psikologi, sampai mental.

"Tapi karena kemudian ada info tambahan tentang salah satu taruna kami, yaitu Enzo Zenz Allie, maka kami pun berusaha untuk, oke, kami ingin terbuka, membuka diri," kata Andika dalam jumpa pers di Mabesad, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

Kemudian dilakukanlah pengukuran ulang.

Pengukuran itu berlangsung pada 10-11 Agustus 2019.

Wajah Cetar Mpok Atiek Bikin Pangling Usai Angkat Silikon, Intip Sederet Potretnya di Sini

Salah satu yang diukur adalah indeks moderasi bernegara.

Enzo mendapat nilai baik dalam pengukuran tersebut dengan skor 5,9 dari nilai maksimal 7.

"Indeks moderasi bernegaranya cukup bagus. Oleh karena itu, kami Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo," ungkapnya.

Panglima Langgar Code of Conduct

Awalnya, Enzo menjadi viral di media sosial setelah ia diwawancara Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan bahasa Prancis.

Tambah menarik lantaran wawancara dilakukan saat tes Pantukhir Enzo dalam seleksi AKMIL.

Ucapan Gempi ke Gisel Ini Bikin Haru: Mama Masih Mamanya Aku Kan? Endingnya Reaksi Gisel Jadi Begini

Tapi berikutnya perdebatan muncul lantaran Enzo diduga terpapar HTI. Hal itu lantaran ada beberapa akun medsos yang menelusuri rekam jejak Enzo di media sosial.

Mayjen TNI (Purn) Ari Suyono, mantan Aspers Kasad, menegaskan, kegiatan Pantukhir adalah kegiatan yang tertutup bukan malah sengaja diekspose secara sensasional, apalagi digunakan sebagai wacana pencitraan Panglima TNI.

“Dalam hal ini Panglima TNI telah menyimpang dari code of conduct dalam proses rekruitmen prajurit TNI’, Ujar Ari Suyono saat dihubungi wartawan.

Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.

Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat vital, pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Untuk itu bersifat tertutup.

Terungkap Banyak Jomblo Rela Keluar Duit Buat Main Aplikasi Tinder ini, Ternyata Demi Dapatkan Jodoh

Pantukhir adalah Proses Penentuan tahap yang terakhir yang diketuai oleh Panglima TNI, dalam menetapkan seseorang diterima menjadi calon taruna.

Karena itu, kegiatan ini adalah kegiatan sangat penting, semua hasil seleksi diverikasi keseluruhan sehingga pada tahapan ini adalah final check dan tidak boleh ada yang salah. Kkegiatan tersebut  tidak dibenarkan untuk diekspos.

Ari Suyono yang cukup lama berdinas di Staf Personalia TNI menambahkan, Seharusnya Panglima TNI patuh dengan  ketentuan itu.

Menurut Ari, justru  polemik yang terjadi  semua ini bersumber dari ekspose berlebihan yang sengaja di produksi oleh Panglima TNI melalui Instagram Puspen TNI.

Ditambah lagi, ujar Ari, Panglima TNI sebagai pimpinan sidang Pantukhir tidak cermat meneliti kondisi MI ( mental Ideologi ) calon taruna.

Menurut Ari, Pantukhir adalah tahapan terakhir sehingga tidak boleh ada yang salah.

Waspada, 34 Ponsel Snapdragon ini Harus Update Keamanan, Ternyata Ada Celah Berbahaya, Ini jelasnya

"Seperti sekarang , karena sudah terlanjur terekspose,  bilamana memang terbukti , maka dampak psikologis menjadi sulit," ujar Ari.

Namun, kata Ari, apapun yang terjadi , Panglima TNI harus bertanggung jawab dan berani mengakui kesalahan nya sekaligus membatalkan keputusan yang telah dibuat sebagai konsekuensi dari penyimpangan  yang terjadi.

Sebelumnya, Mahfud MD  menegaskan bahwa Panglima TNI kecolongan.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyarankan sebaiknya TNI memberhentikan yang bersangkutan.

Sebab, Mahfud menduga Enzo sejak awal tak memenuhi prasyarat untuk menjadi bagian dari TNI.

‘”Kalau menurut saya, iya dong ( dicopot ), menurut saya ( Enzo ) tidak memenuhi syarat dari awal itu, melanggar prasyarat kalau memang gerakannya seperti itu. Tapi terserah TNI lah mau diapain," ujar Mahfud.

Nagita Mendadak Menangis, Raffi Terkejut Asisten Merry Pamit Pulang & Takkan Kembali, Mau Dijodohkan

Sementara itu, Satya, Wakil Ketua Komisi DPR RI, meminta agar Panglima TNI jangan hanya bisa memviralkan tetapi perlu melakukan investigasi yang lengkap.

"Dalam hal ini, kalau memang terbukti, Hadi Tjahjanto selaku Panglima TNI dan sebagai Pimpinan sidang Pantukhir harus berani  menterminasi keputusan yang dibuatnya," kata Satya.

Diselidiki

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan TNI akan meneliti kembali soal Enzo Zenz Allie yang lolos taruna akademi TNI dan diterpa isu terlibat organisasi yang sudah dilarang di Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menurutnya, pihak TNI akan melakukan penelitian personel secara bertahap untuk mengetahuinya.

Fakta-fakta Sejoli Digerebek Polisi, Mesum di Gubuk hingga Lari Tanpa Celana dan Miliki Sabu

"Di TNI itu mengenal penelitian personel yang bertahap dan berlanjut. Jadi itu nanti akan terlihat dan diikuti dari waktu ke waktu. Apalagi dalam pendidikan itu akan diikuti dengan baik," kata Moeldoko kepada detikcom usai memberikan Studium Generale pada mahasiswa baru Tahun Akademik 2019/2020 di Unair, Surabaya, sebagaimana dikutip dari Kompas TV, Sabtu (10/8/2019).

"Suatu saat orang-orang yang yang memiliki catatan-catatan itu pasti ketahuan. Kalau itu nyata-nyata pasti akan dikeluarkan. Apalagi di pendidikan. Itu pasti," terang Moeldoko.

Sedangkan menanggapi pendapat bahwa TNI kecolongan, Moeldoko menjelaskan bahwa semua bisa terjadi.

Sebab, hal-hal seperti itu tidak bisa dideteksi secara psikologi.

"Ternyata pada suatu saat nanti ada anak yang terlanjur masuk atau kecolongan kita, bisa itu terjadi. Karena psikologi itu sulit melihat orang-orang yang contohnya ini yang biasa nyuri. Itu sulit dilihat dan tidak bisa dilihat di psikologi dan biasa kita di taruna juga sering terjadi begitu," ujarnya.

Nyawa Ruben Onsu Jadi Incaran 4 Orang, Jaga Anak-anak Baik-baik, Sarwendah pun Berurai Air Mata

"Nah, begitu mereka di kampus Akademi Militer maka saat itu akan dikeluarkan. Jadi maknanya adalah penelitian personel itu berjalan terus-menerus di lingkungan TNI," tambahnya.

Ia mencontohkan, TNI pernah juga kecolongan saat ada orang-orang yang masuk taruna tetapi terindikasi berpaham ideologi komunis.

Hal seperti itu cepat atau lambat pasti akan diketahui.

"Contoh dulu orang-orang yang masuk taruna ada yang terindikasi ideologi komunis dari PKI dari keturunannya itu nanti akan ketahuan setelah sekian lama. Terhadap mereka ada catatan-catatannya dan harus diapakan," lanjutnya.

Sebelumnya ramai menjadi sorotan, sosok Enzo Zenz Allie yang lolos calon prajurit taruna akademi TNI diterpa isu terkait organisasi yang sudah dilarang di Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Triple Kill Cewek Ini Bikin Heboh, Tabrak Dinding Kaca 3 Kali Berturut-turut, Intip Videonya di Sini

Terkait hal ini, mantan Ketua MK Mahfud MD menuding institusi TNI kecolongan.

"(TNI) kecolongan menurut saya," kata Mahfud kepada wartawan di Yogyakarta, Jumat (9/8/2019).

"TNI itu kan lembaga yang dikenal ketat ya, dikenal ketat tahu rekam jejak, kakeknya (Enzo) siapa, kegiatannya apa, ternyata ini lolos di Akmil. Sampai diberi penghargaan kehormatan khusus oleh Panglima, diajak wawancara khusus," tuturnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Enzo Allie Raih Skor Tinggi Usai Jalani Tes Ulang, Mabes TNI Pilih Pertahankan Jadi Catar Akmil dan juga telah tayang di serambinews.com dengan judul Jalani Tes Ulang, Enzo Allie Raih Skor Tinggi, Mabes TNI Pilih Pertahankan Jadi Catar Akmil

Tafsir Mimpi Naik Haji, Biasanya Sering Dihubungkan Sebagai Pertanda Kemuliaan, Rezeki dan kebaikan

Detik-detik Kecelakaan Pemotongan Hewan Kurban, Petugas Kurban Kena Tendangan Samping

Ponsel Oppo Singkirkan Apple dari Tiga Besar Pabrikan Ponsel Terbesar Global, Ini Daftarnya

Perlakuan pada Hewan Ternak ini Unik, Dipelihara di Atas Atap Bangunan & Diturunkan Saat Idul Adha

Bule Ngamuk di Bali, Perlihatkan Tendangan Kungfu ke Pengendara dan Tabrakan Diri ke Mobil

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved