Wiki Bangka
Arwah Bergentayangan, Warga Gelar Ritual Chit Ngiat Pan Membakar Patung Raksasa dan Berebut Makanan
Hal ini diyakini oleh warga Keturunan Tionghoa di Bangka Belitung, mereka meyakni tiap hari ke 15 bulan 7 penanggalan Imlek, peristiwa itu terjadi.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Di antara arwah tersebut, ada yang bergentayangan dalam keadaan terlantar, sehingga mereka sangat membutuhkan persembahan makanan," katanya.
Arwah yang terlantar ini tidak memiliki keturunan, meninggal tidak wajar, dan meninggal dalam kurun waktu lama atau disebut generasi lanjut tidak kenal dan tidak memberi persembahan.
Jerry Liem alias Ajun, yang juga merupakan Pengurus Kelenteng Altar Bhakti Airsabak Kudai Utara Sungailiat itu mengungkapkan maksud tujuan ritual ini digelar.
"Kegiatan ini (Sembahyang Rebut) bertujuan untuk mendoakan arwah agar dapat memperoleh ketentramaan dan tidak menggangu manusia," kata Jerry Liem, Rqbu (14/8/2019).
Ritual Sembahyang Rebut dimulai saat senja, ketika matahari terbenam. Warga biasanya lebih dulu berdoa di dalam klenteng.
Sembari menunggu tengah malam biasanya dihibur dengan berbagai acara seperti musik dan lainnya.
Saat tengah malam didahului dengan dibuka oleh Taipak (dukun) kemudian warga diperbolehkan saling berebut sesaji di altar.
Kemudian setelah semua sesaji habis diperebutkan barulah dilakukan pembakaran patung Thai Se Ja dan simbol materi lainnya. Ini sebagai pertanda bahwa pintu akhirat akan ditutup dan para arwah gentayangan telat kembali.
"Semuanya ini simbol maknanya bahwa kita yang masih hidup harus dapat menjaga keseimbangan karena selain didunia ada kehidupan di akhirat," kata Sanjaya warga Baturusa ditemui di Klenteng Amal Abadi.

Patung Thai Se Ja
Dalam ritual ini, patung Thai Se Ja menjadi semacam kewajiban.
Rupa atau bentuk patung Thai Se Ja yang asli di Tiongkok memiliki wajah yang lebih seram. Patung Thai Se Ja adalah penjaga arwah-arwah.
Thai Se Ja mencatat arwah-arwah yang hadir dan apa yang diambil hingga menjaga mereka kembali ke alamnya dan tak mengganggu manusia.
Thai Tse Ja adalah Raja Akhirat dianggap sebagai pengendali arwah-arwah.
Thai Se Ja saat sembahyang rebut disimbolkan dengan patung berukuran raksasa dengan posisi duduk.