Wiki Bangka

Arwah Bergentayangan, Warga Gelar Ritual Chit Ngiat Pan Membakar Patung Raksasa dan Berebut Makanan

Hal ini diyakini oleh warga Keturunan Tionghoa di Bangka Belitung, mereka meyakni tiap hari ke 15 bulan 7 penanggalan Imlek, peristiwa itu terjadi.

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Bangka Pos/ Teddy Malaka
Ilustrasi pembakaran Patung Thai Se Ja 

Semakin besar dan tinggi Patung Thai Se Ja diyakini Umat Konghucu sebagai perlambang kemakmuran lingkungan setempat.

Patung Thai Se Ja tersebut terbuat dari kain atau kertas lima warna yakni biru, hijau, merah, kuning dan jingga.

Di pundak Thai Se Ja dipasang payung dan bendera perlindungan benda bertulis Lin atau Liang yang berarti manjur.

Tangan kanan memegang pensil dan tangan kiri memegang buku. Pengertiannya Tai Se Ja akan mencatat arwah arwah yang kembali ke akhirat sebelum pintu ditutup.

Sementara di depannya berbagai persembahan seperti umbi-umbian, kacang, sayuran dan buah dialtar sebagai hidangan bagi arwah sebelum kembali ke akhirat.

Selain itu juga disiapkan sejumlah simbol (replika) materi seperti uang, rumah, mobil lainnya.

"Kita berdoa kepada arwah dengan harapan mereka juga mendoakan kita agar dikehidupan mendapatkan kemakmuran, kesehatan dan kesuksesan," ujar Alim warga Merawang ditemui di Klenteng Hal Miau Desa Merawang

Menurut Tokoh Masyarakat Tionghoa Kabupaten Bangka Agung Setiawan (hasil wawancara tahun 2018 -red), saat Sembahyang Rebut keluarga dari perantauan juga banyak yang pulang ke Bangka untuk mengikuti ritual Sembahyang Rebut.

Menurutnya Tradisi Sembahyang Rebut ini sudah berjalan sejak dulu yang turun tenurun.

Ritual Sembahyang Rebut ini juga biasanya pihak Kelenteng membagikan sumbangan untuk orang-orang yang tidak mampu.

Agung menilai Tradisi Sembahyang Rebut ini cukup kental di masyarakat Bangka baik yang ada di Kabupaten Bangka maupun di luar untuk melihat bagaimana Tradisi Sembahyang Rebut atau Chit Ngiat Pan.

Hanya Mau Garam

Pada sore hari menjelang acara biasanya para ibu-ibu warga sekitar membantu mempersiapkan sesajian.

Sedangkan kaum laki-laki mempersiapkan bahan-bahan untuk "direbut" saat puncak acara tengah malam, tepat Pukul 24.00 WIB.

"Ada berbagai makanan yang bakal diperebutkan, antara lain mie instan, buah-buahan dan makanan ringan lainnya," katanya.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved