Tanaman Bajakah Disebut Ada di Pulau Bangka, di Sini Lokasinya hingga Jenis-jenis dan Manfaatnya

Tak cuma di Kalimantan, kayu bajakah ada juga di Bangka. Ini daerahnya dan kawasannya yang kemungkinan ada

Penulis: Edy Yusmanto |
(Adrie P Saputra/Facebook Stalino)
Berdasarkan temuan tiga siswa dari SMAN 2 Kota Palangkaraya itu, tanaman bajakah disebut bisa menyembuhkan kanker. (Adrie P. Saputra/Facebook Stalino) 

2. Disebut tanaman mistis

Tumbuh dalam jumlah terbatas dan hanya ditemukan di wilayah terbatas pula, bajakah disebut sebagai tanaman mistis. Hal ini karena tidak adanya penelitian secara ilmiah terhadap tanaman yang sudah menjadi obat kanker secara turun-temurun masyarakat Suku Dayak, khususnya di Kalimantan Tengah.

Tidak adanya penelitian ilmiah yang dilakukan sebelumnya, membuat masyarakat setempat mengaitkan adanya manfaat dari tumbuhan bersulur ini dengan hal-hal berbau mistis.

Anggapan mistis perlahan berkurang ketika uji laboratorium dilakukan untuk meneliti kandungan dari tanaman yang disebut langka ini.

“Tanaman ini selalu diidentifikasi dengan mistik. Namun, berdasarkan hasil laboratorium yang kami uji, kandungan dalam tanaman ini memang dapat menyembuhkan kanker," kata guru pembimbing Karya Ilmiah Remaja SMA N 2 Palangkaraya, Herlina, seperti dikutip dari tayangan Aiman yang disiarkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam.

3. Kandungan

Dari uji laboratorium yang dilakukan, Bajakah diketahui memiliki kandungan antioksidan ribuan kali lipat jika dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya.

Selain itu, bajakah juga teridentifikasi mengandung 40 zat yang bisa mematikan sel-sel kanker dalam tubuh. Zat-zat itu seperti saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tannin, alkonoid, dan terpenoid.

Peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat, Eko Suhartanto menyebutkan, kandungan-kandungan itu benar ditemukan pada tanaman bajakah yang diteliti.

“Ada tannin, ada flavonoid, dan senyawa sehat fitokomia lain seperti steroid dan sejenisnya," kata Eko.

Fitokimia atau fitonutrien, sebagaimana dilansir dari laman Hello Sehat, disebutkan memiliki fungsi bagi kesehatan, antara lain sebagai antioksidan, memaksimalkan kerja sistem imun, memenuhi kebutuhan vitamin A, mematikan sel kanker, memperbaiki struktur DNA yang rusak, dan mendetoksifikasi senyawa karsinogen.

4. Cara pengolahan

Masyarakat Dayak biasa menggunakan bajakah sebagai obat kanker dengan mengolahnya terlebih dahulu sehingga bisa dikonsumsi. Pertama, tanaman yang didapat dari hutan dikeringkan secara alami dengan mengandalkan sinar matahari.

Setelah kering, cacah batang tanaman itu dan tumbuk hingga menjadi bubuk halus.

Bubuk itu kemudian harus direbus menggunakan air biasa selama kurang lebih 30 menit. Air rebusan yang memiliki warna dan rasa seperti teh yang hambar itu kemudian diminum sebagai pengganti air minum harian.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, mengonsumsi air ini secara rutin selama 2 bulan berturut-turut dapat menghilangkan tumor di tubuh seseorang.

5. Sembuhkan kanker payudara stadium akhir

Meski menuai perdebatan dan harus melalui sejumlah uji klinis untuk membenarkan khasiatnya, kesaksian tentang kebenaran fungsi tanaman ini sebagai penyembuh kanker datang dari masyarakat Kabupaten Gunung Mas, Palangkaraya.

Dia adalah Daldin. Menurut pengakuan Daldin, ibunya sembuh dari sakit kanker payudara stadium 4 hanya dengan meminum rebusan tanaman bajakah, sebagaimana diperintahkan oleh ayahnya.

“Hanya dalam dua minggu reaksi, sebulan sembuh total,” kata Daldin ketika diwawancara oleh Aiman. Sebelumnya, sang ibu sudah menderita kanker payudara selama 10 tahun pada 1970-1980, hingga bagian payudaranya mengeluarkan nanah.

“Sangat parah dan saya melihat sendiri seberapa menderitanya ibu saya. Susu (payudaranya) sudah bernanah dan menetes,” ujarnya.

Menolak dilakukan operasi, sang ibu memilih untuk pulang ke rumah dan menjalani pengobatan secara tradisional dengan konsumsi air bajakah. Luka itu mongering dan saat diperiksa, kanker dalam payudara ibu Daldin dinyatakan 99 persen sudah tertangani. (Bangkapos.com/Edy Yusmanto/Kompas TV/Aiman Witjaksono dan Kompas.com/Michael Hangga Wismabrata, Ellyvon Pranita, Ariska Puspita Anggraeni)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved