31 Wanita Tertipu Lowongan Kerja di Karimun Ternyata Dijual ke Pria Hidung Belang, Ini Tarifnya
31 wanita dari berbagai daerah menjadi korban 'dijual' melalui prostitusi online di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
BANGKAPOS.COM - 31 wanita dari berbagai daerah 'dijual' melalui prostitusi online di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Awalnya, 31 wanita ini diiming-imingi tawaran lowongan pekerjaan hingga akhirnya mereka 'dijual' dengan tarif mulai dari Rp 600 ribu hingga Rp 2 juta per malam.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (9/9/2019) tersangka kasus prostitusi online ini adalah Awi (40) asal Batam dan Fahlen (19) asal Bandung.
Fahlen berperan sebagai perekrut para wanita, sedangkan Awi sebagai pemilik tempat prostitusi di perumahan Villa Garden, Kecamatan Tebing, Karimun.
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Saptono Erlangga menjelaskan dua pria itu bekerja sama mengeksploitasi para korban melalui media sosial.
• Durasi 3 Menit 10 Detik Wanita Bersuami & Pria Beristri Beredar di Dunia Maya Pemeran Ngaku Tak Tahu
Mereka menggunakan media sosial seperti Facebook, BeeTalk, Line, Wechat, hingga Michat.
Kedok awal mereka adalah dengan membagikan info lowongan pekerjaan serta mencantumkan nomor telepon.
Pelaku meyakinkan para korban dengan iming-iming gaji besar yang bisa digunakan untuk membeli rumah dan mobil dengan pekerjaan ringan.
Perkerjaan yang mereka tawarkan antara lain terapis serta pemandu karaoke.
"Pekerjaan yang ditawarkan yakni terapis dan pemandu lagu, namun kenyatannya malah dijadikan sebagai pekerja seks komersial (PSK)," ungkap Erlangga di Mapolda Kepri.
Erlangga menceritakan, Fahlen sudah bekerja sama dengan Awi sejak tahun 2015.
Dari hasil rekrutannya, Fahlen mendapat upah mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 2 juta tergantung dari usia serta penampilan fisik wanitanya.
"Itu tergantung wanita yang didapat Fahlen, semakin muda dan cantik maka Fahlen diberikan upah bisa mencapai Rp 2 juta, kalau sudah umur di atas 25 tahun hanya kisaran Rp 800.000," terang Erlangga.
Adapun para korban terdiri dari 15 wanita asal Bandung, 4 orang dari Jakarta, 2 orang dari Bogor, dan 2 orang dari Garut.
Serta 2 orang dari Brebes, 2 orang dari Purbalingga, 2 orang dari Lampung, 1 orang dari Palembang, dan 1 orang dari Medan.