Pierre Tendean, Intel Muda Korban G30S PKI yang Punya Prestasi Gemilang Hingga Jadi Rebutan Jenderal
Sebagai prajurit muda, Pierre Tendean menunjukkan prestasi gemilang hingga dia menjadi rebutan tiga jenderal untuk dijadikan ajudan.
Pierre pun dibawa ke Lubang Buaya bersama bersama keenam perwira tinggi TNI lainnya yang kemudian dibunuh secara keji dan dimasukkan ke dalam sumur berdiameter 75 cm dengan posisi kaki di atas.
Pierre Tendean meninggal di usianya yang menginjak 26 tahun.
Duka mendalam pun dialami ibunya danKisah Pierre Tendean, Prajurit Rebutan Jenderal yang Berakhir di Lubang Buaya dalam Peristiwa G30 S juga calon istri bernama Rukmini Chaimin yang menantinya di Medan untuk melaksanakan pernikahan pada bulan November 1965.
Pierre Tendean kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1965.
Bentuk kehormatan pun disampaikan dengan menaikkan pangkat beliau menjadi Kapten.
• Detik-detik Jenderal Pengawal Pribadi Raja Salman Tewas Ditembak, Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
• Marah Aksi Barbar PKI, Ahmad Yani Perintahkan Kopassus Asah Pisau Komandomu, Bersihkan Senjatamu
• Kisah Amelia Yani Putri Jenderal Ahmad Yani 20 Tahun Obati Luka Batin Seusai Ayahnya Dibantai PKI
• Inilah Sosok 10 Pahlawan Revolusi Korban Kebiadaban G30S PKI
• Kisah Para Eks Prajurit Cakrabirawa Pasca G30S/PKI, Disiksa hingga Lari ke Thailand & Punya 1 Ciri
(KOMPAS.COM/WIENDA PUTRI NOVIANTY)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Lettu Pierre Tendean yang Berakhir Maut di Lubang Buaya"dan di Wartakotalive dengan judul Anak Muda Itu Bernama Kapten Pierre Tendean, Intelijen Usia 26 Tahun yang Berakhir di Lubang Buaya
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kisah Pierre Tendean, Prajurit Rebutan Jenderal yang Berakhir di Lubang Buaya dalam Peristiwa G30 S