Kasus Penusukan
UPDATE Terkini Kasus Penusukan di Batu Belubang, Kapolres: Kami Kawal Sampai Kondusif
Kapolres menegaskan pihaknya tetap akan mengawal kasus ini untuk menghindari tindakan anarkis. Kami tetap standbay di sini
Penulis: Yuranda | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kapolres Pangkalpinang, AKBP Iman Risdiono menjelaskan kronologis penikaman yang dialami oleh warga Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah. Kasus bermula dari ketersinggungan pelaku yang hingga kini masih diburu polisi.
Kapolres mengungkapkan, pelaku tidak terima ditegur oleh masyarakat karena kebut- kebutan berkendaraan.
"Ini masalah ketersinggungan karena ditegur. Atas kejadian tersebut korban ada dua orang, yang saat ini masih di RSUD Pangkalpinang," kata AKBP Iman Risdiono, Sabtu (21/12/2019) malam.
• Korban Penusukan di Desa Batu Belubang Adalah Ayah dan Anak, Begini Kronologisnya
Kepolisian berusaha mencari pelaku agar tidak terjadi keributan di Desa Batu Belubang.
"Untuk warga saya berikan pengertian, pihak kepolisian tetap bekerja, kami bersama Kapolsek Pangkalanbaru, memberikan pengertian supaya tidak ada tersangka- tersangka baru, " katanya.
• BREAKING NEWS: Warga Batu Belubang Menuntut Pelaku Penikaman Diusir
Kapolres menegaskan pihaknya tetap akan mengawal kasus ini untuk menghindari tindakan anarkis.
"Kami tetap standbay di sini, dan melihat situasi sampai kondusif, " tutupnya.

Insiden penikaman diduga oleh pelaku asal Selapan berbuntut panjang, warga berkumpul menuntut pelaku diusir.
Dihadapan massa warga yang berkumpul di Kantor Desa, Kepala Desa Batu Belubang, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, Desi Wulandari mengungkapkan sesuai kesepakatan masyarakat dalam musyawarah beberapa waktu lalu dulu bersama masyarakat Selapan, Sumatera Selatan jika ada permasalahan maka akan mengusir masyarakat Selapan.
"Untuk masalah tambang timah. Disitu telah tercantum kalau tidak mentaati peraturan di desa diharapkan untuk angkat kaki dari sini," kata Kepala Desa Batu Belubang, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Desi Wulandari, Sabtu (21/12/2019).
Desi Wulandari mengkhawatirkan kasus ini melebar seperti yang terjadi di Tempilang.
• Kepala Desa Batu Belubang: Tidak Mentaati Aturan Desa Kami, Silahkan Angkat Kaki
Ia menyebutkan, pelaku terindikasi berasal dari kampung Selapan, Sumatera Selatan, dan menetap di RT 8 Desa Batu Belubang.
"Tadi saya sudah bubarkan dan saya juga telah mensetujui apa perminataan dari masyarakat untuk mengusir masyarakat Selapan," katanya.
Desi mengatakan, secepatnya masyarakat akan gelar rapat bersama Kapolres Pangkalpinang, Kapolsek Pangkalanbaru, Kades, Kadus, RT.
"Setelah itu baru kita adakan pengusiran," katanya.
