Kasus Penusukan
Ulah Satu Oknum Warga Selapan Pun Dibenci, Sukti Lebih Baik Pilih Pulang Kampung
kalau ia pribadi akan balik ke kampung halaman, karena akibat satu orang seluruh warga Selapan dibenci.
Penulis: Yuranda | Editor: Hendra
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Warga pendatang asal Selapan, Propinsi Sumatera Selatan saat ini, Minggu (22/12/2019) masih mengungsi di Mapolres Pangkalpinang,
Pengungsian itu terjadi akibat insiden berdarah, buntut dari penikaman diduga dilakukan pendatang terhadap dua warga Desa Batu Belubang, Bangka Tengah (Bateng), Sabtu (21/12/2019).
Sukti warga asal Selapan, Sumateta Selatan, berharap agar pelaku penikaman terhadap warga Batu Belubang Bangka Tengah segera dapat oleh pihak Kepolisian.
"Kami harap segera dapat dan kami akan bebas, bekerja lagi, " ujar Sukti, Minggu (22/12/2019) Di Mapolres Pangkalpinang.
Ia mengatakan, ia baru datang selama tiga hari bersama keluarga. Sedangkan kontrakan baru di tempati selama beberapa hari sebelum terjadi kerusuan seperti ini.
"Baru tiga hari ngontrak, sudah dibayar untuk sebulan sebulan sekali," ujarnya.
• BREAKING NEWS: Warga Selapan Diminta Angkat Kaki dari Desa Batu Belubang Batas Waktu Pukul 16.00
• Misrah Buru-buru Ngungsi, Bawa Sehelai Baju di Badan Tidur di Lantai Berselimut Taplak Meja
• Suasana Batu Belubang Masih Panas, Ultimatum Warga Selapan Segera Hengkang
• Anggota DPRD Babel Ini Minta Warga Tetap Tenang, Jaga Kondusitas di Batu Belubang
Kalau seperti ini kondisinya, kalau ia pribadi akan balik ke kampung halaman, karena akibat satu orang seluruh warga Selapan di benci.
"Iya saya pribadi akan balik ke kampung halaman, " ujarnya.
Adapun jumlah kepala keluarga, warga pendatang di Mapolres Pangkalpinang, sebanyak 140 yang terdata di Desa Batu Belubang.
RT. 01 sebanyak 5 orang.
RT. 02 sebanyak 6 orang
RT. 03 sebanyak 7 orang
RT. 04 sebanyak 5 orang
RT 06 sebanyak 15 orang
RT. 07 sebanyak 10 orang
RT. 08 sebanyak 20 orang
RT. 10 sebanyak 8 orang
RT. 9 sebanyak 2 orang.
RT. 12 sebanyak 12 orang
RT. 13 sebanyak 50 orang
Jumlah yang terdata sebanyak 140 orang yang terdata warga pendatang yang melakukan penambangan TI laut di Desa Batu Belubang.
Saat ini mereka masih, di Mapolres Pangkalpinang. Sambil menunggu untuk dipindahkan, ke Dinas Sosial Provinsi Babel. (Bangkapos.com/Yuranda)