Kisah Ngeri dan Tragis Katemin Berhadapan dengan Harimau, Hewan Buas Itu Pergi Setelah Diajak Bicara
"Aku dak nganggu kau, kau jangan ganggu aku, aku disini nyari makan, kau silakan nyari makan di tempat lain," kata Katemin kepada harimau itu
Ia pun terkejut saat mengetahui keponakannya diterkam harimau.
"Saya sama sekali tidak tahu, dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi saat tahu kalau ternyata setelah bertemu dengan saya, harimau itu menerkam sulis," ujar Katemin.

Kisah Pilu Ratemi Saat Pertama Kali Lihat Jasad Anaknya yang Diserang Harimau
Sebelumnya Ratemi (50) dan Purwanto (50) warga Dusun V Sidodadi Desa Padang Bindu Kecamatan Panang Enim Kabupaten Muaraenim tak menyangka kalau putri pertamanya Sulis Setiawati bin Purwanto (30) menjadi korban yang diduga diterkam harimau saat sedang mandi.
Tribunsumsel.com melaporkan, tampak suasana duka memenuhi kediaman Purwanto yang tak lain adalah orang tua korban, tetanggapun tak henti-hentinya berdatangan.
Mereka adalah warga setempat, baik yang ingin menyampaikan bela sungkawa maupun yang ingin tahu cerita terkait kejadian yang menimpa ibu dari satu anak tersebut.
Dikatakan Ratemi (50), sebelum tewas, korban masih sempat bertemu dan pamit dengannya karena ingin mandi sembari mengecek kebun durian miliknya yang sedang berbuah.
"Dia sempat pamit dengan saya, dan bilang katanya mau mandi di kebun, namun sempat saya suruh bayar arisan dulu, dan kemudian dia sempat minta makan di rumah neneknya," katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa setelah korban pergi mandi, hingga sore korban tak kunjung pulang.
"Dan tiba-tiba saya dengar wak korban, kakak saya pulang ke rumah dan bilang bahwa ia bertemu dan berhadapan dengan harimau, ukurannya sekitar 2 meter," katanya.
"Ia sempat bertatapan langsung dan saling berhadapan, perlahan-lahan mundur dan langsung berlari, mendengar hal tersebut saya tidak banyak bicara, saya langsung teringat Sulis yang sedang mandi, karena lokasi harimau yang dilihat wak Sulis tidak berjauhan dengan tempat ia mandi," ujarnya.

Sesampainya di lokasi pemandian, Ratemi langsung mencari Sulis, tapi dia sudah tidak ada, sementara alat mandinya masih ada.
"Saya panik dan berusaha menncari dia, handuknya saya temukan sudah bergeser dari tempat pemandiannya, tapi tetap tidak bertemu. Saya langsung pulang dan memberitahu keluarga untuk membantu mencari sulis," ungkapnya.
Ditambahkan Purwanto, ayah korban, saat mendengar cerita istrinya bahwa Sulis hilang ia pun berusaha berpikir jernih.
"Pikiran pasti sudah berurusan dengan nyawa dan ada hal yang buruk sudah menimpa anak saya, awalnya langsung ke tempat pemandian untuk mencari Sulis, tapi berusaha menenangkan diri," ungkapnya.