Ada 78 WNI dan Ribuan Orang Lainnya Terjebak di Kapal Pesiar yang Dikarantina karena Virus Corona

Dilangsir Kompas.com, kapal pesiar Diamond Princess kini sedang dikarantina setelah ditemukan penumpang yang terinfeksi virus corona baru (2019-nCoV).

Editor: Dedy Qurniawan
AFP
Kapal pesiar Diamond Princess yang membawa 3.711 orang, 2.666 penumpang dan 1.045 kru dikarantina di Yokohama, Jepang. 

Pemeriksaan dilakukan terhadap 273 orang di dalam kapal. Hasil pemeriksaaan terhadap 31 orang di antaranya sudah keluar dan diketahui terdapat 10 orang penumpang dan kru yang terinfeksi.

Mereka yang dinyatakan positif mengidap virus mematikan asal Wuhan, China ini, kemudian dikeluarkan dari kapal dan dilarikan ke rumah sakit terdekat menggunakan kapal penjaga perbatasan.

Perusahaan kapal, Carnival, menyebutkan, 10 orang tersebut terdiri dari 2 warga negara Australia, 3 dari Jepang, 3 lainnya dari Hong Kong, 1 orang Amerika Serikat, dan 1 orang merupakan kru kapal asal Filipina.

Semua yang dinyatakan terinfeksi diketahui berusia lanjut, antara 50-80 tahun.

Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato belum mengetahui apakah tes kesehatan ini akan dilakukan pada lebih banyak orang.

Yang jelas, kapal dan orang-orang yang ada di dalamnya harus diobservasi selama 14 hari sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ribuan Orang Terjebak di kapal 

Ribuan orang lainnya yang dinyatakan sehat, mau tidak mau terjebak di kapal pesiar mewah itu selama 2 minggu ke depan setelah pada hari Selasa (4/2/2020) dikeluarkan pengumuman larangan meninggalkan kapal.

"Saya sangat prihatin, terlebih bagi mereka yang ingin menghemat uang sehingga memesan ruangan di dalam kabin. Mereka tidak mendapat cahaya matahari juga udara segar," kata Abel.

Sementara itu, ia dan istrinya berada di sebuah suite yang lebih nyaman dengan fasilitas balkon yang memungkinkannya mendapat akses cahaya matahari dan udara segar.

Dikisahkan, penumpang-penumpang itu sudah memutuskan untuk tetap tinggal dalam kabin sebelum larangan dimunculkan, karena takut terinveksi virus yang sudah positif ditemukan.

Akibatnya, sebagian besar tempat atau sudut fasilitas di kapal ini tidak digunakan untuk beraktivitas.

Bar terlihat kosong, begitu juga lorong-lorong yang biasanya ramai untuk berlalu lalang para penumpang juga kru.

Abel melanjutkan ceritanya, para penumpang tersebut dilarang membuka pintu kabin dan keluar ke koridor. Makanan untuk mereka diantarkan langsung oleh para kru kapal yang menggunakan masker.

Kru kapal bermasker merupakan yang pertama kali terjadi pada pelayanan sebuah kapal pesiar mewah seperti Diamond Princess.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved