Sudah Dua Warga Babel Dicurigai Suspect Virus Corona, Pasien Kedua Baru Pulang Umrah Lewat Malaysia
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) dr. Bahrun Siregar mengatakan, saat ini ada satu orang diduga suspect corona yang sedang diraw
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Satu lagi pasien terduga suspect Virus Corona terdeteksi di Bangka Belitung. Pasien dirawat di Rumah Sakit Siloam Pangkalanbaru Bangka Tengah.
Bangka Belitung baru saja dihebohkan dengan satu pasien asal Sungailiat yang sedang menjalankan pengawasan atau isolasi di RSUP Soekarno Bangka Belitung, Minggu (16/2/2020).
Terbaru, satu pasien kembali diduga terinfeksi virus Corona sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Pangkalanbaru, Bangka Tengah.
Business Development Division Head RS Siloam Bangka Tengah, Yohan Gusanto membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan pasien berjenis kelamin pria tersebut masuk ke rumah sakit pada pukul 08.30 WIB, Selasa (18/2/2020).
"Benar, tadi pagi masuk pasien dari UGD (Unit Gawat Darurat)," ujar Yohan saat dikonfirmasi bangkapos.com via WhatsApp.
Lebih lanjut, ia mengatakan kondisi pasien saat datang dalam keadaan demam, batuk, pilek dan sesak nafas.
"Pasien baru pulang dari Mekah dan transit di Malaysia. Kami sudah langsung berkoordinasi dengan pihak dinkes dan KKP(Kantor Kesehatan Pelabuhan) Bangka Belitung," jelas Yohan.
"Saat ini masih dalam perawatan dan observasi di ruang isolasi rawat inap. Sample sudah dikirim ke laboratorium dinkes dan menunggu hasil," lanjutnya.
Saat bangkapos.com, berusaha menghubungi Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang, Dr Bangun Cahyo Utomo juga mengaku pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut.
"Kita sudah dapat informasi," ungkapnya.
Namun, pihaknya belum dapat memberikan informasi lebih lanjut.
Baru Pulang Umrah dan Transit di Malaysia
Satu lagi warga Bangka Belitung diduga suspect Virus Corona.
Warga tersebut berasal dari Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah.
Saat ini, pasien tersebut dikabarkan sedang dirawat di RS Siloam, Pangkalanbaru, Bangka Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) dr. Bahrun Siregar mengatakan, saat ini ada satu orang diduga suspect corona yang sedang dirawat di RS Siloam Bateng.
Dia menjelaskan, pasien tersebut baru saja pulang dari umrah dan sempat transit di Malaysia..
"Iya itu pasiennya habis pulang umrah, lewat Malaysia, sebelum pulang ke Bangka, tapi dalam keadaan demam, tapi sementara belum mengarah ke sana, karena harus kita observasi dulu selama 14 hari ke depan," ujar Bahrun, Selasa (18/2) kepada Bangkapos.com
Bahrun mengatakan, saat ini masih banyak kemungkinan penyebab demam pasien tersebut.
Satu di antara kemungkinannya adalah mengidap bronkitis kronis.
Namun untuk memastikan hal tersebut, observasi 14 hari masih perlu dilakukan terhadap pasien yang berasal dari Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bateng tersebut.
"Nanti kalau ada informasi terbaru lagi dari Siloam akan kita kabarkan," pungkasnya.
Sebelumnya, satu warga sungailiat yang diduga terinfeksi virus Corona juga tengah menjalani pengawasan di ruang isolasi RSUP Ir. Soekarno.
Isolasi di RSUP Ir Soekarno
Satu warga Bangka diduga suspect Virus Corona saat ini ditangani di RSUD Ir Soekarno. Saat ini warga tersebut dirawat di ruang isolasi dan akan dilakukan sejumlah uji laboratorium.
Berdasarkan informais yang diperoleh bangkapos.com, enam hari sebelumnya pasien itu memiliki riwayat perjalanan ke Singapura.
Ia dirujuk dari Rumah Sakit Medika Stania ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ir Soekarno Hatta Bangka Belitung pada, Minggu (16/2/2020)..
Dugaan awalnya, pasien itu menunjukkan gejala terinfeksi virus corona atau covid 19.
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ir Soekarno Hatta Bangka Belitung, dr Liyah Giovana SpP menjelaskan mengenai kondisi pasien awal dirujuk mengalami keluhan sesak nafas dan batuk-batuk.
"Saya curiga ada PPOK (Penyakit Pulmonari Obstruktif Kronis) juga karena pasien dengan usianya juga 70 tahun," ujar dr Liyah setelah konferensi pers di Gedung Pertemuan Eko Maulana Ali dan Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Ir Soekarno Bangka Belitung. Senin, (17/2/2020).
Pasien tersebut melakukan perjalanan ke Singapura untuk berobat dikarenakan ia juga memiliki riwayat penyakit dalam lainnya.
Keluarga pasien yang menemani pun ke Singapura dilakukan observasi dan dikatakan dr Liyah tidak ada keluhan gejala terinfeksi corona dan dinyatakan aman untuk saat ini.
Simak video ini untuk penjelasan lengkap dr Liyah mengenai ruang isolasi dan penanganan medis.
dr Liyah Giovana SpP menjelaskan mengenai kondisi pasien awal dirujuk mengalami keluhan sesak nafas dan batuk-batuk.
"Saya curiga ada PPOK (Penyakit Pulmonari Obstruktif Kronis) juga karena pasien dengan usianya juga 70 tahun," ujar dr Liyah.
Keluarga pasien yang menemani pun ke Singapura dilakukan observasi dan dikatakan dr Liyah tidak ada keluhan gejala terinfeksi corona dan dinyatakan aman untuk saat ini.
Dari informasi yang ditelusuri bangkapos.com, pasien tersebut berusia 71 tahun itu masuk rumah sakit lantaran mengalami demam.
"Benar sedang dirawat intensif. Kemungkinan 3 hari sampai uji labnya negatif," kata Direktur RSUD Ir Soekarno Babel Armayani Rusli saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/2/2020).
Sampel yang diambil petugas medis berupa cairan rongga hidung, mulut dan darah.
"Pasien ini belum dinyatakan terinfeksi virus corona ya, menunggu hasil sampel," pesan Armayani.
Dari Singapura
Datang dari Singapura, di bandara dinyatakan sehat
Pasien masuk ke RSUD pada Minggu (16/2/2020) malam.
Sebelumnya pasien melakukan kunjungan ke Singapura dan masuk melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
Saat di bandara, pasien menerima HAC (Kartu Kuning) dan sempat dinyatakan sehat.
Saat ini sedang pengambilan sampel swap pharing dan blood untuk dikirim ke Litbang Kes.
Sebelum ke Bangka, pasien itu masuk melalui Jakarta untuk sembahyang Cap Go Meh di Bogor.
Saat tiba di bandara sempat diberi HAC (Kartu Kuning) dan dinyatakan sehat.
Namun, saat berada di Bangka, pemeriksaan kembali dilakukan untuk pengambilan sampel swap pharing dan blood yang akan dikirim ke Litbang Kes.
Gejala dan Cara Pencegahan
Penyebaran virus corona juga dapat menyebar jika seseorang saling bersentuhan dengan orang yang terinfeksi, menyentuh benda atau permukaan yang terinfeksi disertai menyentuh hidung atau mulut secara bersamaan.
Gejala virus korona
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Hidung beringus
- Bersin
- Batuk
- Demam
- Kelelahan
Virus corona NL63 dan 229E, HKU1 dan OC43 dapat menyebabkan gejala seperti flu yang berkisar dari ringan hingga sedang.
Sementara, MERS dan SARS dapat menyebabkan gejala yang sangat parah.
Hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan masalah pernafasan yang parah bersamaan dengan gagal ginjal, diare dan kematian pasien.
Cara pencegahan virus corona
- Hindari makan daging dan telur mentah.
- Hindari area berasap atau merokok.
- Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah
- Cuci tangan setelah bersin atau batuk.
- Tutup mulut sebelum batuk atau bersin.
- Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.
- Lakukan istirahat yang tepat
- Tinggal jauh dari keramaian. (bangkapos.com/MuhammadRizki/CiciNN/Alza/RikiPratama)