Kisah Dokter Paru Handoko Beberkan Fakta Bahaya Virus Corona Saat Dirawat di RS Persahabatan
Beberapa hari harus beristirahat, semangat dokter Handoko Gunawan masih menggebu memotivasi tim medis
Penting bagi tenaga medis dilengkapi oleh Alat Pelindung Diri (APD), terutama dalam menangani pasien positif corona.
Menurut dokter Handoko Gunawan, tenaga medis perlu menjaga gizinya dengan baik.
"Lengkapi diri baik. Gizi bagus tetapi gaji tenaga medis mana bisa gizi baik. Jangan lupa tawakal kepada Tuhan," ucap dokter Handoko Gunawan.
Kondisi dokter Handoko Gunawan lumayan membaik setelah menjalani perawatan.
"Not bad (tidak buruk)," tutur dia.
Ia berharap Pemerintah melakukan contact tracing dalam penanganan penyebaran wabah Covid-19.
Contact tracing ini untuk menemukan orang-orang yang pernah kontak, terutama close contact, dengan seorang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Selain itu, pemerintah tidak pelit melakukan pemeriksaan swab atau uji usap nasofaring.
Tes swab adalah mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan atau dahak, kemudian diperiksa kumannya di laboratorium.
Uji swab juga biasa digukanan untuk diagnosis infeksi virus lainnya.
"Lakukan treatment optimal biar belum ada obat khusus oseltamivir dipakai tak bisa dibeli dimana-mana," imbuh dokter Handoko Gunawan.
Oseltamivir yang dimaksud dokter Handoko dikutip adalah sebuah obat antiviral, sebuah inhibitor neuraminidase yang digunakan dalam penanganan influensa A dan B.
Obat ini banyak dikenal sebagai obat yang dianjurkan untuk menangani flu burung dan dikembangkan oleh Gilead Sciences dan saat ini dijual oleh Roche dengan merek dagang Tamiflu.
Pesan dokter Handoko Gunawan lainnya, agar masyarakat mengikuti anjuran tetap berada di rumah.
"Virus ini ganas terbang di udara. Jarak 1 meter tak jamin. So stay at home. Bila panas berobat bila baru PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dengan istirahat Insha Allah bisa sembuh."
