LUKISAN-lukisan Termahal di Dunia, Ada yang Bernilai Triliunan hingga Tak Ternilai
Sebuah seni memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Bahkan seni seringkali digunakan sebagai media untuk berbicara mengenai sosial, politik,
BANGKAPOS.COM - Sebuah seni memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Bahkan seni seringkali digunakan sebagai media untuk berbicara mengenai sosial, politik, agama, sains, dan sejarah dengan sentuhan estetika.
Karya seni juga dapat memiliki efek mengabadikan sebuah momen oleh pelukisnya.
Apalagi saat Lukisan dan pahatan masa lalu memberi kita sebuah pengetahuan tentang sejarah seni pada masa lalu.
Contoh, seperti lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci yang paling dikenal dan banyak dikunjungi di dunia hingga saat ini.
Selain lukisan Monalisa, sebenarnya ada banyak karya seni yang nggak kalah hebat.
Sayangnya, beberapa karya seni tersebut itu telah hilang sampai hari ini. Diperkirakan, karya-karya tersebut adalah karya seni termahal di dunia yang hilang. Ada yang hilang karena dicuri, dirusak, ataupun hilang tanpa sebab.
Melansir dari vice.com, alasan dibalik lukisan mahal di dunia hilang karena banyak sejarawan seni meyakini 'Salvator Mundi' bukan karya Leonardo d VInci. Kritikus seni Jerry Saltz menjelaskannya pada kami
November 2018 lalu, lukisan yang diyakini sebagai karya Leonardo da Vinci yang hilang dilelang di Christie’s, New York.
Lukisan “Salvator Mundi” menggambarkan Yesus Kristus yang tangan kirinya memegang bola kristal dan memberkati orang dengan tangan kanannya.
Lukisannya pertama kali ditawar sebesar US$100 juta (Rp1,4 triliun), dan 19 menit kemudian berhasil terjual seharga $450.312.500 atau setara dengan Rp6,5 triliun. Salvator Mundi resmi menjadi lukisan termahal yang pernah ada.
Salvator Mundi secara harfiah berarti “Savior of the World” atau “Penyelamat Dunia”, dan diyakini sebagai salah satu dari 20 lukisan da Vinci yang ada. Meskipun sejumlah ilmuwan telah menguji keasliannya, tak semua orang percaya kalau itu adalah lukisan Leonardo.
Salah satu orang yang tak memercayai keasliannya adalah Jerry Saltz, kritikus seni di New York Magazine dan Vulture. Dia mengklaim bahwa gaya lukisannya sangat tidak masuk akal, jika dilihat dari konteks historis lukisan itu dibuat.
Saltz menilai bahwa Da Vinci pastinya akan sangat malu terhadap Michaelangelo dan Bottacelli kalau membuat lukisan yang kembali ke era Byzantium kuno pada masa kejayaannya. Dia lalu mengatakan kalau Salvator Mundi mungkin saja dibuat oleh anak didik da Vinci.
“Saya tahu kalau Salvator Mundi bukan lukisannya setelah melihat langsung,” kata Saltz kepada VICE News. “Selama masa hidupnya, Leonardo tidak pernah melukis siapa pun secara langsung dengan arah dada seperti ini.” Lukisannya juga memiliki latar belakang yang berantakan.
Salvator Mundi tiba-tiba muncul pada 1958 setelah menghilang selama 150 tahun. Lukisan ini dibeli dengan harga US$60 (Rp869 ribu) dari Christie’s.