Virus Corona
9 Warga Terjangkit Corona Setelah Kontak Langsung dengan Imam Shalat Tarawih yang Positif Covid-19
Sembilan warga di Tambora, Jakarta Barat, terjangkit virus corona setelah kontak langsung dengan imam salat Tarawih yang positif Covid-19.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Sembilan warga di Tambora, Jakarta Barat, dinyatakan positif virus corona setelah kontak langsung dengan imam salat Tarawih yang positif Covid-19.
Hasil tersebut didapat setelah 28 warga di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, menjalani tes swab.
Camat Tambora, Bambang Sutama mengatakan, pihaknya langsung meminta tim medis untuk membawa sembilan warga tersebut ke rumah sakit.
"Berdasarkan hasil swab yang kami terima, kemarin dari 28 orang yang diswab pada hari Minggu (10/5/2020), ada sembilan orang dinyatakan positif" kata Bambang, Jumat (15/5/2020), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Malam itu juga kami sudah komunikasi dengan pihak kesehatan, bahwa sembilan yang positif itu bisa dibawa ke rumah sakit," lanjutnya.
Sayangnya, kesembilan orang yang dinyatakan positif virus corona tersebut menolak untuk dibawa ke rumah sakit.
"Namun ada kendala, dari pihak si pasien ini belum mau dibawa ke rumah sakit," katanya.
Pihaknya kemudian akan membujuk keluarga pasien agar sembilan orang itu mau dirawat.
"Kami akan berupaya, kemungkinan saya akan turun langsung menyampaikan kepada pihak keluarganya, dan membujuk agar bisa dibawa ke rumah sakit," kata Bambang.
Simak video ini:
Imam Tarawih Positif Corona
Diberitakan sebelumnya, warga yang menjadi imam Tarawih di Masjid Baitul Muslimin di kawasan Tambora, Jumat (8/5/2020) lalu diketahui juga sebagai Ketua RT.
Camat Tambora, Bambang Sutama mengatakan, warga berinisial O itu dinyatakan positif corona setelah melakukan tes swab bersama anaknya.
"Pertama anaknya cek di Puskemas positif, kemudian orang tuanya ikut melakukan tes swab pada Jumat kemarin. Hasilnya dua-duanya positif Covid-19," ujar Bambang, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (14/5/2020).
Dikutip dari TribunJakarta.com, Bambang Sutama menyebut, O sebelumnya bersikeras tak mau dibawa ke rumah sakit.